Tol Sibanceh, Jalan Bebas Hambatan yang Dibangun dengan 'Treatment' Khusus

Photo Author
- Jumat, 2 September 2022 | 20:16 WIB
Salah satu ruas tol Sibanceh yang masih dalam proses pengerjaan (Widyo Suprayogi)
Salah satu ruas tol Sibanceh yang masih dalam proses pengerjaan (Widyo Suprayogi)

KRJOGJA.com - Mengapa tulisan ini memakai judul tersebut? Jawabannya karena memang pembangunan jalan tol sepanjang 74 Km yang menghubungkan Sigli-Banda Aceh memiliki ruas yang dirancang secara khusus.

Terutama di seksi 1, sekitar Km 13. Di ruas ini, PT Adhi Karya sebagai kontraktor harus menyiapkan jalur khusus untuk perlintasan satwa liar. Di antaranya gajah, reptil dan primata.

Tidak aneh memang, sebab di seksi 1 pembangunan jalan tol ini melewati hutan yang masih dihuni oleh hewan liar. Oleh karenanya harus didesain secara khusus, supaya tidak mengganggu pergerakan mereka.

"Jadi karena memang melintasi hutan dan masih ada hewan liar, kami harus menyiapkan desain lintasan khusus untuk pergerakan hewan liar," kata Project Director Pembangunan Tol Sigli-Banda Aceh PT Hutama Karya, Slamet Sudrajat, Kamis (1/9/2022) petang.

Kedaulatan Rakyat dan beberapa media berkesempatan untuk menyusuri tol Sibanceh, pada Kamis (1/9/2022). Mulai seksi 6, di Kuto Baro, Baitussalam hingga seksi 1 Padang Tiji - Seulimeum.

Seksi 5 dan 6 sepanjang 13, 2 Km ditargetkan selesai akhir tahun ini. Sementara untuk seksi 2-4 sejauh 36 Km sudah diresmikan Presiden Joko Widodo beberapa bulan yang lalu dan sudah beroperasi.

"Seksi 1 adalah ruas terpanjang sejauh 25 Km ditargetkan rampung tahun 2023 karena memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi," ungkap Slamet.

Selain masalah teknis, kata Slamet, kendala lain yang dihadapi dalam proyek ini adalah soal ganti rugi lahan yang belum bebas seluruhnya. Sehingga kontraktor bekerja hanya pada lahan yang sudah dibebaskan saja.

Namun demikian dia menyatakan semua kesulitan itu bisa diatasi. Salah satunya dengan mendatangkan alat pemecah batu (breaker), di beberapa lokasi, agar pekerjaan galian dapat dilaksanakan.

Pembangunan tol Sibanceh (Sigli-Banda Aceh) memang cukup penting untuk menunjang perekonomian Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Sebab jalan ini menghubungkan Provinsi NAD dengan Sumatera Utara.

Jika jalan tol ini sudah beroperasi penuh, maka distribusi barang dari Aceh menuju Medan dan sebaliknya akan lebih lancar dan cepat.

"Apalagi ujung jalan tol di Baitussalam sangat dekat dengan Pelabuhan Malahayati, sehingga angkutan barang dan jasa akan semakin cepat," tutup Slamet Sudrajat. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X