SLEMAN, KRJOGJA.com - PSS Sleman mengalami nasib sama seperti PSIS Semarang saat takluk di kandang sendiri di leg pertama semifinal Piala Presiden, Kamis (7/7/2022) malam. Super Elja harus mengakui keunggulan Borneo FC dengan skor 0-2.
Sampai jeda paruh pertama, PSS sudah ketinggalan dua gol Matheus Pato yang tampil apik. Gol pertama terjadi pada menit 19 saat ia berhasil memanfaatkan kesalahan Manda Cingi dan gol keduanya muncul hampir mirip di akhir babak pertama kali ini hasil kerjasama apik dengan Stefano Lilipaly.
PSS bukan tanpa usaha membalas gol di sisa laga. Namun, Borneo tampil begitu apik tanpa celah di pertandingan kali ini. PSS tak mampu membalas meski pelatih Seto Nurdiyantoro berupaya mengubah taktik dengan mengganti beberapa pemain.
Hasil 0-2 di Maguwoharjo membuat PSS haris bekerja ekstra keras di Samarinda pada leg kedua. Jika ingin lolos ke final berarti Super Elja harus menang tiga gol tanpa balas di kandang Pesut Etam.
Usai laga, pelatih Borneo, Milomir Seslija mengakui timnya tampil apik sehingga bisa memenangkan pertandingan melawan PSS Sleman. Ia berharap hasil positif akan terus berlanjut hingga pertandingan berikutnya.
“Kami bermain baik hari ini dan akhirnya bisa memenangkan pertandingan. Atmosfer sangat luar biasa, semoga kami bisa semakin baik di pertandingan berikutnya,†ungkap Miromil.
Sementara, pelatih PSS, Seto Nurdiyantoro mengatakan dua gol Borneo berangkat dari kesalahan sendiri yang akan menjadi evaluasi timnya ke depan. Pada babak kedua, PSS berusaha meningkatkan permainan dan terbukti mampu menciptakan beberapa peluang meski tidak berbuah gol.
“Ini pelajaran yang sangat berharga untuk kami, bukan hanya dari sepakbola saja tapi juga banyak hal lainnya. Peluang kami mungkin tipis tapi masih ada, kami akan berusaha di leg kedua nanti,†ungkap Kak Seto.
Kak Seto meminta anak asuhnya untuk tak terbebani meski kalah 0-2 dari Borneo FC. Ia pun mengatakan akan mensyukur apapun hasil yang nantinya didapatkan setelah leg kedua.
“Apapun hasilnya nanti akan kami syukuri, kalau tidak lolos berarti ada lebih banyak waktu untuk kami belajar, berlatih memperbaiki diri. Kalau lolos ya syukur, mungkin kami beruntung,†pungkas Kak Seto. (Fxh)