Stafsus BPIP : Pembumian Pancasila Langkah Tepat Cabut Radikalisme

Photo Author
- Jumat, 18 Maret 2022 | 15:20 WIB
Screenshot_2022-03-18-18-56-58-47
Screenshot_2022-03-18-18-56-58-47

JAKARTA, KRJOGJA.com - Staf Khusus Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia Antonious Benny Susetyo menyatakan pembumian pancasila sebagai langkah yang tepat dalam mencabut radikalisme.

Pernyataan tersebut disampaikan pada acara penguatan karakter komponen bangsa dalam menangkal radikalisme /separatisme di hotel Aston Kartika Grogol Jakarta Barat, Kamis (17/3). Acara ini juga dihadiri oleh petinggi Tni AD, Kepala Pusat Diklat tenaga teknis kependidikan dan keagamaan badan litbang dan diklat kementrian agama dr Imam Syafii,M.pd,direktur deradikalisasi badan nasional penanggulangan terorisme (bnpt) prof irfan ,Mayjen (Purn) Wisnu Bawa Tenaya. beberapa tokoh agama dan organisasi masyarakat lainnya.

Antonious Benny Susetyo menekankan latar belakang radikalisme adalah suatu paham yang digunakan oleh sekelompok orang yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial politik secara drastis dengan menggunakan kekerasan. Menurutnya dalam catatan sejarah radikalisme di indonesia  banyak gerakan dari masa ke masa yang berusaha menekan  pemerintahan yang sah dengan mengatasnamakan agama maupun golongan.

"Radikalisme itu dipakai semua agama.semua itu dipakai untuk membenarkan agama dengan cara kekerasan," ujar benny.

Benny menjelaakan akar dari radikalisme ada dan berkembang di semua negara."Dalam catatan itu faham radikalisme adalah kepentingan sempit yang menggunakan segala cara untuk menggantikan ideologi pancasila.Menggunakan agama itu mudah menjadi sesuatu yang dimanipulasi dan tidak melihat kedalam konteks sosial budaya," ujarnya.

Lebih lanjut Romo Benny menjelaskan bahwa  pemahaman agama itu tidak bisa diajarkan dalam waktu instan,untuk menguasainya dibutuhkan waktu dan pengahayatan yang lama."jika kita tidak melihat konteks agama dan kitab secara arti sebenarny maka itu mengakibatkan kesalahpahaman," tandasnya.

Menurut Benny di satu sisi kita harus menghormati martabat dan kebudayaan dan ditempatkan dalam tempat yang seimbang."Selain pendekatan budaya dan  agama kita juga harus melakukan dengan pendekatan kemanusiaan"ujar benny.

"Hal ini dilakukan untuk mengcounter kebanyakan faham radikal dan teroris yang mengamalkan budaya kematian dan menyukai budaya kematian.Hal itu semata-mata dilakukan  karena mereka yang melakukan itu ibarat takut hidup tapi berani mati.Orang-orang ini pada dasarnya adalah orang yang mencari eksistensi diri berdasarkan janji dari kepentingan pihak tertentu," ujar Benny

Ditengah paparanya Benny berujar bahwa disini peranan pemerintah sangat penting untuk bagaimana mewujudkan ide tentang tri kerukunan agama dan emanitas iman sehingga nantinya akan sering  muncul perjumpaan dan dialog antar agama untuk mengikis kecurigaan dan anggapan akan dominasi agama tertentu lambat laun bisa menghilang.

"Disini ditekankan peranan penting Pancasila dalam moderasi beragama yaitu bagaimana Pancasila itu menjadi habitus bangsa, maka Pembatinan nilai pancasila itu penting agar output kedepannya pancasila itu menjadi alat pemersatu yang hadir sebagai living ideologi dan working ideologi juga" tambah Benny.

Ia menambahkan bahwa Pancasila itu memperkuat persatuan dan keadilan."Keadilan sosial itu tidak tercipta jika masyarakat indonesia terutama kita masih dalam ego sektoral termasuk dalam upaya memenuhi kebijakan publik , oleh karena itu BPIP mendorong  dengan catur upaya Pancasila yang harus diwujudkan oleh segenap bangsa indonesia dengan aspek keadilan, cinta kasih, kepantasan dan sikap berani berkorban" tambah Benny.

Oleh karena itu menurut Benny Pembumian Pancasila adalah sebuah cara yang tepat untuk mengatasi ekstrimisme di Tanah air kita tercinta Indonesia.

"Sekarang kita butuh role model yaitu tokoh besar kita untuk membumikan nilai-nilai Pancasila dengan cara yang posiitif berupa prestasi dan karya yang membanggakan bangsa indonesia,." Ujarnya.Disebutnya Media juga harus membantu dengan sepenuh hati dan jangan hanya secara parsial mempertontonkan koruptor dan dunia hitam saja.

"Banyak sekali energi psoitif yang bisa kita tampilkan di media mengenai Pancasila pada umumnya, Karena Pancasila merupakan cara menghayati agama yang universal, hal itu selaras   jika orang yang mempunyai jiwa agama yang kuat maka orang itu biaa mencintai pancasila dan toleransi beragama  pada umumnya".pungkas Benny dalam pemaparannya di dialog tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X