LUMAJANG, KRJOGJA.com - Aktivitas Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) masih didominasi gempa guguran dan gempa erupsi/letusan selama beberapa hari terakhir.
"Pada hari ini pukul 00.00-06.00 WIB tercatat gempa guguran sebanyak tiga kali kejadian, amplitudo 2-3 mm dengan durasi 10-12,5 detik," kata petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur Liswanto dalam laporan tertulisnya ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Sabtu (11/12/2021) malam.
Aktivitas kegempaan yang juga terpantau adalah embusan sebanyak satu kali kejadian dan gempa tektonik jauh sebanyak satu kali dengan status Gunung Semeru pada Level II atau Waspada. "Secara visual Gunung Semeru tampak jelas dan asap kawah tidak teramati," tuturnya.
Sementara berdasarkan laporan aktivitas Gunung Semeru pada laman Badan Geologi Kementerian ESDM sebelumnya, Jumat (10/12/2021), terpantau gunung api jelas hingga berkabut, teramati asap kawah berwarna putih kelabu intensitas sedang hingga tebal, dengan ketinggian 500-1000 meter dari puncak, serta teramati api diam dan sinar di kawah.
Gempa vulkanik yang berkaitan dengan letusan, guguran, embusan asap kawah, aktivitas magma serta aktivitas tektonik tercatat satu kali gempa letusan/erupsi, 15 kali gempa guguran, 23 kali gempa embusan, empat kali tremor harmonik, dan dua kali gempa tektonik jauh.
Masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah/puncak Gunung Semeru dan jarak 5 km arah bukaan kawah di sektor Tenggara-Selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
Liswanto juga mengimbau masyarakat perlu mewaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan dan mewaspadai ancaman lahar di alur sungai yang berhulu di Gunung Semeru, mengingat banyak material yang sudah terbentuk.
Sedangkan mengenai penanganan korban awan panas guguran Semeru, Komandan Posko Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru Kol Inf Irwan Subekti mengatakan, relokasi pengungsi terdampak bencana tersebut akan dipersiapkan di dua lokasi di Kabupaten Lumajang.
"Untuk relokasi disiapkan di dua tempat, di Kecamatan Pronojiwo disiapkan di Desa Oro-oro Ombo dan Kecamatan Candipuro di Desa Menanggal. Saat ini sudah dilaksanakan persiapan- persiapan, tinggal menunggu pekerjaan dilakukan," ujar Danrem 083/Baladhika Jaya itu.
Irwan mengatakan, dua titik yang direncanakan tersebut, merupakan daerah Perhutani yang sudah diproyeksikan untuk relokasi. Relokasi warga terdampak awan panas dan guguran Gunung Semeru merupakan arahan Presiden Joko Widodo yang langsung ditindaklanjuti oleh Bupati Lumajang. Sementara itu, pelaksanaan relokasi tinggal menunggu formasi dari Kementerian/Lembaga terkait teknis pekerjaannya. Selain itu, persiapan telah dilakukan, mulai dari personel TNI yang akan bertugas hingga penyediaan alat berat untuk pelaksanaan tahap awal relokasi.
Terkait rekonstruksi fasilitas umum terdampak, utamanya jembatan yang putus, direncanakan akan dibangun jembatan gantung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). "Dari PUPR diminta tenaga maupun alat berat, tapi karena situasi tidak memungkinkan, sehingga sampai saat ini kita masih menunggu situasi yang memungkinkan dilaksanakan. Saat ini PUPR melakukan persiapan kegiatan tersebut," ujarnya.(Ant/San/Ati)