Uniknya Kampung ‘Teletubbies’ yang Kini Jadi Tempat Kunjungan Wisata

Photo Author
- Rabu, 1 Desember 2021 | 07:00 WIB
Kampung New Ngelepen yang dikenal sebagai Kampung Teletubbies (Foto: Afifah Chandra Noviani)
Kampung New Ngelepen yang dikenal sebagai Kampung Teletubbies (Foto: Afifah Chandra Noviani)

SLEMAN, KRJogja.com – Pemandangan yang tak biasa akan dijumpai ketika berkunjung ke kampung New Ngelepen, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tepatnya bangunan-bangunan yang ada di kampung ini memiliki bentuk unik, yaitu berbentuk kubah (dome house) atau nama lainnya adalah Rumah Teletubbies.

Sekilas bangunan tersebut memang mirip dengan bentuk rumah di serial TV Teletubbies. Ada juga yang menyebut bangunan-bangunan itu mirip rumah Iglo milik suku Eksimo. Bentuk rumah yang seperti itu memiliki struktur yang dirancang tahan terhadap gempa bumi.

“Kampung ini (New Ngelepen) ada setelah gempa tahun 2006. Warga yang kehilangan tempat tinggal sekarang tinggal di sini”, ungkap Sipur, salah satu penduduk asli Kampung Ngelepen, Selasa (30/11/2021)

Awal mula berdirinya kampung ini pun menyangkut dari kejadian gempa bumi dahsyat yang mengguncang Yogyakarta pada tahun 2006 silam. Akibatnya, penduduk di kampung ini harus kehilangan tempat tinggal karena tanah mereka tidak memungkinkan untuk ditempati lagi.

Di atas tanah seluas 2,3 hektar ini terdapat 71 bangunan rumah penduduk dan beberapa bangunan umum seperti Musala, MCK, gedung pertemuan, dan fasilitas kesehatan.

Karena keunikan bangunannya, banyak orang tertarik untuk berkunjung ke kampung ini. Kampung yang awalnya berfungsi sebagai tempat tinggal penduduk terdampak gempa, berubah menjadi desa tempat untuk wisata.

Perkampungan yang terletak di tepi Pegunungan Seribu ini menjadi destinasi wisata edukatif yang menarik. Banyak wisatawan dari dalam maupun luar daerah yang penasaran dengan keunikannya.

Banyaknya pengunjung yang datang dimanfaatkan oleh warga setempat untuk mencari rezeki. Contohnya dengan berjualan makanan dan minuman seperti yang dilakukan oleh Sipur. Ada juga yang menyediakan jasa jeep wisata, homestay, serta out bond.

Namun, pandemi Covid-19 berdampak pada jumlah pengunjung yang datang. Jika sebelum pandemi pengunjung yang datang bisa mencapai beberapa rombongan, selama pandemi, jumlah pengunjung menurun drastis.

“Sebelum pandemi banyak yang datang ke sini. Selama pandemi jadi sepi. Pengunjung paling hanya sekedar pesepeda yang mampir. Hari Minggu pun tetap sepi pengunjung”, kata Sipur. Ia pun berharap pandemi segera usai sehingga pengunjung bisa kembali normal dan perekonomian warga sekitar bisa pulih seperti sebelumnya. (*)

 

Afifah Candra Noviani

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UNY

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: jono

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X