JAKARTA, KRJOGJA.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto,Jumat (14/5 2021) menilai tradisi bermaafan lebih bermakna saat pandemi Covid-19.
“Pada masa lalu mungkin maaf-maafkan ini kering makna tapi di tahun ini kita akan sungguh sungguh meminta maaf kepada orang tua karena tidak dapat pulang dan bersimpuh di kaki mereka,†kata Menko Airlangga .
Ia menyebutkan tradisi bermaaf-maafan kepada sanak famili juga terasa berbeda karena tidak bisa berkumpul dan bersilaturahmi. Begitu juga tradisi bermaaf-maafan dengan handai taulan karena janji bertemu dan berbagi cerita tidak bisa diwujudkan pada tahun ini.
"Hal ini tetap bisa kita lakukan dengan cara virtual dan tentunya tetap dengan kekhusyukan serta rasa syukur kepada Allah SWT," ungkap Menko Airlangga.
Oleh karena itu Airlangga mengajak umat Muslim mensyukuri segala kemudahan yang telah diberikan oleh Allah SWT selama menjalani puasa Ramadhan dan berharap seluruh ibadah bisa diterima di sisi-Nya serta menjadi umat yang bertaqwa.
“Kini sampailah kita di hari kemenangan Hari Raya raya Idul Fitri meskipun dirayakan dalam situasi namun tidak mengurangi keutamaan dan kekhusyukan hari raya,†ujar Airlangga.
Ia juga mengingatkan masyarakat tak abai dalam menerapkan protokol kesehatan selama menjalani hari kemenangan pada Idul Fitri 1442 Hijriah.
“Mari kita saling bermaafan dan bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas segala rahmat dan karunia-Nya. Namun, jangan lupa untuk selalu menjaga protokol kesehatan dan menerapkan tiga M di mana pun kita berada,†katanya.(ati)