PPI : Idul Fitri Hadirkan Toleransi Masyarakat Majemuk

Photo Author
- Rabu, 12 Mei 2021 | 14:06 WIB
IMG-20210512-WA0038
IMG-20210512-WA0038

JAKARTA, KRJOGJA com - Idhul Fitri 1442 H hadirnya toleransi dan saling menghormati di tengah kehidupan masyarakat yang majemuk.

"Bangsa Indonesia patut bersyukur atas lancarnya kegiatan keagamaan dan sosial yg terkait dengan bulan Ramadhan tahun ini," ungkap Pimpinan Nasional (Pimnas) Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Presidium, Andy Soebjakto dan Sekjen Gede Pasek Suardika,dalam pernyataan tertulisnya,Rabu (12/5 2021)

Ormas PPI bentukan Anas Urbaningrum ini menegaskan  salah satu modal sosial yag penting bagi kerukunan, persaudaraan dan persatuan nasional. "Kelancaran berbagai kegiatan di bulan Ramadhan dalam suasana yg aman dan tertib adalah tanda makin menyatunya kesadaran keagamaan dan kesadaran kebangsaan. Inilah yg harus terus dirawat dan diperkuat terus untuk masa-masa yang akan datang,"Ujarnya .

Kemenangan Idul Fitri yg ditandai saling memaafkan perlu diterjemahkan lebih lanjut untuk makin meredakan ketegangan dan pembelahan sosial dan politik yg masih terasa pasca pilpres 2019.

Sudah saatnya semua kembali bersatu-padu untuk bekerja mengatasi keadaan sulit akibat pandemi dan masalah-masalah lama yang belum teratasi dengan baik.

Suasana Idul Fitri tahun ini harus dijadikan momentum untuk membuka lembaran baru relasi sosial dan politik bagi seluruh elemen bangsa yg penuh dengan suasana ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah insaniyah. Hanya bangsa yg bersatu dan bekerja keras bersama yg mempunyai masa depan cemerlang. Bangsa yg berseteru dan berkonflik akan kehabisan energi untuk bisa bergerak maju dan berjaya.

Oleh karena itu   PPPI meminta kepada para pemimpin bangsa, pemimpin politik, pemimpin agama, pemimpin sosial dan budaya untuk secara sungguh-sungguh  tampil sebagai teladan bagi usaha-usaha memajukan persatuan dan persaudaraan.

Ucapan, sikap dan tindakan para pemimpin diharapkan berjalan pada koridor persatuan dan menghindari perpecahan.

Pemerintah menunjukkan kesungguhan mencinta dan melayani kepentingan rakyat. Sementara rakyat menunjukkan hormat dan patuh kepada aturan dan norma yg berlaku. Sikap kritis dilakukan dengan cara yg tertib dan damai, sedangkan pemerintah juga berlapang dada dan terbuka terhadap kritik dan masukan publik. (Ati)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X