Harmoni dari Desa Lestari, Revitalisasi Desa Dorong Pemulihan Ekonomi Nasional

Photo Author
- Rabu, 28 April 2021 | 17:33 WIB
IMG-20210428-WA0023
IMG-20210428-WA0023

BERAWAL dari keprihatinan terhadap fenomena desa yang semakin terpinggirkan karena sumber daya alam yang terus menerus diambil dan ditinggalkan oleh generasi muda yang terampil dan berpendidikan, timbulah gagasan untuk merevitalisasi desa bersama masyarakat melalui program The 4th International Conference on Village Revitalization (ICVR).

Program ini berawal dari kegiatan UMKM di desa (Magno dan Spedagi Bamboo Bike) yang kemudian melahirkan social movement bernama Spedagi.

Sebagai acara pembuka menuju The 4th ICVR pada September 2021 mendatang dan Festival Kabupaten Lestari pada November 2021, Spedagi Movement, Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), Bhumibhagya bersama dengan mitra gotong royong lainnya, menyelenggarakan diskusi interaktif “Harmoni dari Desa Lestari: Nostalgia Kala Nanti” secara daring pada 21-22 April 2021 yang difasilitasi oleh SMESCO Indonesia.

Diadakannya diskusi interaktif ini bertujuan untuk membangun kolaborasi multipihak yang kuat mulai dari pemerintah, swasta, serta masyarakat untuk mengembangkan sebuah tatanan kehidupan desa yang maju, sejahtera, lestari dan mandiri, serta mampu menjadi penggerak ekonomi sebagai elemen penting pemulihan ekonomi nasional.

Seperti dikemukakan oleh Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki, “Koperasi dan UMKM sebagai bagian dari masyarakat di desa menjadi tonggak penting bagi pergerakan ekonomi, termasuk dalam perspektif nasional. Saya berharap diskusi interaktif ini dapat menjadi wadah untuk langkah nyata kolaborasi UMKM dengan pendekatan baru yakni lingkungan yang terjaga dan masyarakat yang sejahtera. Kami mendukung penuh kerja kolaborasi agar hasil diskusi ini dapat langsung diimplementasikan,” jelasnya.

Saat ini data dari Kemendagri menyebutkan bahwa ada 11 BPD yang mendapatkan penempatan uang negara (PUN) senilai Rp 14 triliun dan telah tersalurkan kredit hingga mencapai Rp 27,65 triliun. Rata-rata dana yang disalurkan oleh BPD tersebut adalah kepada UMKM.

Selain koperasi dan UMKM, revitalisasi desa pun erat kaitannya dengan perencanaan, kebijakan dan pembangunan masyarakat desa. “Kita harus menyeimbangkan konsep spiritual-material dan kami terjemahkan dalam melalui membangun desa dengan suasana kota tanpa meninggalkan nilai lokal dan tradisinya. Sebagai contoh, kami telah membangun desa berbasis digital di 160 desa dan 5 kelurahan.

Sedangkan dalam kaitannya dengan konsep implementasi ekonomi lestari, kami sedang dalam proses mendorong wisata berbasis alam agar masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan tetap mendapat manfaat tanpa merusak alam yang ada di Bone Bolango,” jelas Hamim Pou, Bupati Kabupaten Bone Bolango serta Ketua Program Bidang Konservasi LTKL.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X