JAKARTA, KRJOGJA.com - Mendikbud Nadiem Anwar Makarim akan menarik Kamus Sejarah RI yang di jual di E-comerce. Kamus tersebut belum final dan masih akan direvisi. Namun disayangkan, ternyata kamus tersebut kedapatan telah diperjualbelikan di situs belanja daring atau e-commerce seperti Tokopedia dan Shopee.
"Itu yang sedang kami lakukan sekarang untuk bisa menarik dan merevisi sebaik mungkin," kata Nadiem.
Agar kesalahan ini tak berulang, pihaknya akan melakukan monitoring yang lebih ketat. Pun tiap buku yang akan dipublikasikan bakal melalui proses pengawasan.
"Tentunya kami harus punya tim yang secara komprehensif lebih ketat melakukan filtering konten buku-buku yang dipublikasikan. Apalagi yang hubungannya dengan sejarah, itu adalah pesan saya pada tim saya. Di masa saya, itu jangan terjadi lagi. Hal sensitif seperti sejarah harus kita benar-benar ada panelnya dan sejarawan dan ormas harus ada yang terlibat.
"Jadi itu merupakan inisiatif baru," terang Nadiem.
Mendikbud mengaku banyak belajar dari polemik kamus sejarah tersebut. Isu ini bakal dijadikan loncatan untuk meningkatkan kualitas publikasi di Kemendikbud.
Buku itu dijual dalam rentang harga Rp100 ribu hingga Rp200rb di toko daring. Dalam halaman utama Kamus Sejarah Indonesia tercantum informasi nama-nama pengarah, narasumber, editor, pembaca utama, penulis, penerbit, dan lain-lain.
Sebagai Pengarah tercantum Hilmar Farid (Direktorat Jenderal Kebudayaan) dan Triana Wulandari (Direktur Sejarah). Tercantum sebagai penerbit adalah Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dengan nomor ISBN: 978-602-1289-76-1. (Ati)