JAKARTA, KRJOGJA.com - Direktur Utama PT Berdikari (Persero) Harry Warganegara, mengatakan, konsumsi daging di Indonesia cukup tinggi. Namun, hal itu tidak sejalan dengan pasokan. Kebutuhan daging di Indonesia pada 2020 mencapai 717.150 ton. Adapun produksi dalam negeri hanya mencapai 422.533 ton.
Harry mengatakan, realisasi impor daging beku pada 2020 mencapai 387.506 ton. Jumlah itu terdiri atas daging kerbau beku sebanyak 81.618 ton dan daging sapi beku sebanyak 189.698 ton."Untuk daging kerbau, Berdikari mendatangkan 24 ribu ton. Sedangkan daging sapi beku sebanyak 1.825 ton," kata Direktur Utama PT Berdikari (Persero) Harry Warganegara dalam acara webinar Klub Jurnalis Ekonomi Jakarta bertajuk "Memasyarakatkan Daging Beku, Upaya Mengurangi Ketergantungan Terhadap Daging Segar", di Jakarta, Kamis (22/4).
Soal kualitas, Harry pun menyebut kualitas daging sapi tidak perlu diragukan. Kehalalannya juga terjamin. "Daging beku pasti memiliki kualitas yang baik karena dipotong di rumah potong hewan (RPH) modern, sanitasinya bagus, dan ada sertifikasi," ujarnya.
Sementara itu, Founder PT Suri Nusantara Jaya Diana Dewi mengatakan daging beku belum menjadi pilihan utama untuk dikonsumsi masyarakat Indonesia. Padahal, daging beku memiliki banyak keunggulan dibandingkan daging segar. Selain kualitas yang terjamin, daging beku yang beredar di tanah air pun dipastikan telah bersertifikasi halal.
Dikatakan, sebagai importir dan distributor utama produk daging, ia melihat sendiri betapa ketatnya pengecekan terhadap kualitas produk daging beku yang diimpor. Ia mengatakan, jika produk yang masuk tidak disimpan dengan suhu tertentu, maka produk tersebut akan direekspor.
"Kehalalan daging beku juga terjamin. Saat masuk ke Indonesia, salah satu persyaratan yang tidak bisa dilewatkan adalah sertifikat halal. Kalau tidak ada, daging beku itu tidak bisa masuk ke Indonesia," katanya.
Oleh karena itu, kata Diana, daging beku sehat dan halal. Sehat karena begitu setelah selesai diproduksi, daging langsung dimasukkan ke "blast freezer".
Ditambahkan, daging beku juga bisa menjadi substitusi daging segar. Apalagi, pasokan daging beku bisa didapat secara lebih berkesinambugan. "Dengan stok banyak, harga bisa stabil. Industri juga nyaman karena punya produk yang bahan bakunya stoknya stabil," kata dia. (Lmg)