YOGYA, KRJOGJA.com - Masyarakat di sebagian pulau Jawa merasakan getaran gempa bumi, Sabtu (10/4/2021) pukul 14.00 WIB. Gempa berkekuatan 6,1 Skala Richter (SR) berpusat di barat daya Kabupaten Malang dan dirasakan hingga V MMI di kawasan Turen, Lumajang dan sekitarnya.
Getaran gempa merusak banyak rumah dan bangunan di kawasan Turen, Lumajang dan Blitar. Belum diketahui data korban luka dan meninggal dunia akibat gempa di Kabupaten Malang. Getaran juga dirasakan hingga luar Jawa yakni Bali dan Lombok serta Sumbawa.
Gempa juga dirasakan warga masyarakat di DIY. Namun tidak terjadi kerusakan yang dilaporkan warga masyarakat di lima kabupaten/kota.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indarparawansa mengkonfirmasi adanya dua warga meninggal dunia akibat gempa. Salah satunya merupakan pemotor yang tertimpa batu longsor di jalan Lumajang-Malang yang sering disebut Piket0.
“Satu warga yang sedang bersepeda (motor) tertimpa bongkahan batu di ruas jalan Lumajang-Malang,†ungkap Khofifah melalui siaran live.
Sementara BMKG melalui siaran pers daring menyampaikan sampai pukul 16.48 WIB tercatat tiga kali gempa susulan terjadi di lokasi yang sama. BMKG meminta masyarakat tetap waspada namun tenang dengan adanya gempa susulan.
“Sampai saat ini gempa susulan ada pada magnitudo 3,1 lalu 3,8 dan 3,6 Skala Richter. Kita belum tahu kedepan bagaimana namun kami meminta masyarakat di pesisir selatan untuk waspada namun tenang. Kalau kondisi rumah sudah cukup mengkhawatirkan, lebih baik tidak berada di lokasi itu,†ungkap Daryono, Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG.
Sementara gempa dangkal (25 kilometer) di Kabupaten Malang tersebut hingga saat ini juga dilaporkan tak mempengaruhi aktivitas Merapi. “Hingga saat ini, tidak terlihat adanya pengaruh gempa tersebut terhadap aktivitas vulkanik Merapi,†tulis akun BPPTKG, sekitar pukul 15.30 WIB. (Fxh)
