Gandeng Jaringan Radio Komunitas Indonesia, Mafindo Rambah Daerah 3T

Photo Author
- Minggu, 14 Maret 2021 | 10:06 WIB
Screenshot_2021-03-13-23-22-45-15
Screenshot_2021-03-13-23-22-45-15

Sejalan dengan perkembangan teknologi yang pesat, menyebabkan penyebaran informasi tidak terbendung. Akibatnya banyak informasi yang beredar tidak sesuai dengan fakta bahkan ada beberapa yang berisi tentang ujaran kebencian dan hoaks, dan tanpa disadari banyak diantara kita ikut andil dalam penyebaran hoaks tersebut.

Hal ini yang mendorong Maarif Institute, MAFINDO, dan Love Frankie menginisiasi sebuah program untuk mendorong masyarakat berpikir kritis bernama Tular Nalar. Sebuah program untuk mengkampanyekan kesadaran berpikir kritis yang diwujudkan dalam bentuk kurikulum, metode dan konten belajar, di antaranya modul pembelajaran daring, video, gelar wicara, serta pelatihan-pelatihan di berbagai daerah.

Untuk menjalankan program sesuai visi-misi kedua belah pihak yakni ”mencerdaskan masyarakat melalui literasi media yang baik”, Tular Nalar kali ini menggandeng Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI) dengan mengusung tema “Saling Tular Nalar bersama Jaringan Radio Komunitas Indonesia”.

Acara ini menghadirkan narasumber antara lain: Sinam M. Sutarno selaku Ketua Jaringan Radio Komunitas Indonesia, Santi Indra Astuti selaku Program Manager Tular Nalar, Rusda Leikawa, salah seorang Fasilitator Tular Nalar sekaligus Relawan MAFINDO Wilayah Maluku dan dimoderatori oleh Budhi Hermanto, salah seorang pegiat literasi media dan komunitas di Indonesia, saat ini menjadi Direktur Perkumpulan Masyarakat Peduli Media.

Program Tular Nalar ini diharapkan bisa menjadi kolaborasi jangka panjang dalam rangka upaya membangun ketahanan informasi yang baik di masyarakat sehingga tidak ada cerita lagi tentang mereka yang tertinggal dalam isu literasi digital ataupun bagaimana berpikir kritis.

Program Manager Tular Nalar, Santi Indra Astuti mengungkapkan kegelisahannya akan ekskalasi hoaks yang semakin besar. “Kita berpikir mendirikan Mafindo akan berjalan paling lama 3 tahun saja, namun ternyata permasalahan tidak berhenti begitu saja mulai dari permasalahan politik hingga pandemi”.

“Kita di Mafindo dalam perjalanan hoaks sebenarnya menjadi ujung saja, yaitu berusaha mengklarifikasi kemudian menyebarkan hasil klarifikasinya. Namun tetap saja tidak gampang karena banyak titik api yang menyebar dan mencari celah,”jelasnya.

Oleh karena itu menurut Santi pentingnya berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memerangi hoaks tersebut termasuk salah satunya JRKI.

Ketua Jaringan Radio Komunitas Indonesia Sinam M. Sutarno mengatakan “Sulitnya melawan hoaks, karena banyak diantara kita yang belum paham akan kebenaran suatu informasi, terkadang hanya asal sharing saja tanpa mengetahui kebenarannya. Dan ini banyak terjadi di group whatsapp. Kita bisa memanfaatkan jaringan radio untuk meminimalisisr Hoaks,”tuturnya.

Sebagai representasi tujuan Tular Nalar yakni berupaya untuk memberi solusi atas kurangnya ketersediaan bahan atau materi literasi media. Tular Nalar menyediakan platform materi kurikulum berbasis online yang dapat diakses kapan saja di www.tularnalar.id. Dan untuk masyarakat yang berada di wilayah dengan jangkauan sinyal internet terbatas, Tular Nalar berkolaborasi dengan JRKI menghadirkan program khusus untuk daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) dari NKRI. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X