JAKARTA, KRJOGJA.com - Dalam rangka meningkatkan kapasitas pimpinan di perguruan tinggi di Indonesia, tujuh perguruan tinggi nasional dan tiga perguruan tinggi asing membentuk konsorsium Indonesia Higher Education Leader (iHiLead) untuk mendukung implementasi program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.
iHiLead adalah sebuah konsorsium yang bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia melalui reformasi kepemimpinan di lingkungan perguruan tinggi. Sasaran akhir dari konsorsium ini adalah agar lulusan perguruan tinggi semakin mampu menjawab kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
Konsorsium ini berada di bawah supervisi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud dan melibatkan tujuh perguruan tinggi dari Indonesia dan tiga perguruan tinggi asing dari Uni Eropa. Tujuh perguruan tinggi Indonesia tersebut adalah President University, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Islam Indonesia, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Semarang, Universitas Padjajaran dan STIE Malangkucecwara. Sementara, tiga perguruan tinggi asing terdiri dari University of Gloucestershire, International School for Business and Social Studies (ISBSS) dari Slovenia, dan University of Granada dari Spanyol.
Dalam pelaksanaannya, konsorsium iHiLead mendapat dukungan dari Education, Audiovisual and Culture Executive Agency (EACEA), sebuah badan di bawah Eramus+ dari Uni Eropa. Erasmus+ adalah sebuah komisi di Uni Eropa yang mendukung berbagai kegiatan dalam bidang pendidikan, pelatihan, kepemudaan dan olahraga di berbagai negara di dunia.
Dalam masa pandemi Covid-19, Kick Off Meeting iHiLead dilangsungkan secara virtual, Selasa (2/3) malam yang dihadiri Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia H.E. Vincent Piket dan David Dawson, Director Master of Arts Higher Education Leadership and Management dari University of Gloucestershire (UoG), United Kingdom. Acara _kick off meeting_ juga dihadiri sejumlah partisipan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam menjelaskan bahwa Kemendikbud terus berupaya untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi agar selaras dengan kebutuhan industri. Salah satunya melalui program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Melalui program ini kampus perlu memberikan kemerdekaan bagi mahasiswanya untuk mengikuti program magang di perusahaan-perusahaan. Kampus Merdeka memiliki 9 kegiatan seperti pertukaran mahasiswa, magang, mengajar di sekolah, penelitian, membangun desa, studi/proyek mandiri, kewirausahaan mahasiswa, proyek kemanusiaan dan military service/komp cadangan.
Lebih lanjut Nizam menerangkan, ada 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) dalam Transformasi Pendidikan Tinggi yaitu, (1) Lulusan mendapat pekerjaan yang layak, (2) Mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus, (3) Dosen dapat berkegiatan di luar kampus, (4) Praktisi mengajar di dalam kampus, (5) Hasil kerja dosen digunakan masyarakat dan dapat rekognisi internasional, (6) Program studi berkerja sama dengan mitra kelas dunia, (7) Kelas yang kolaboratif dan partisipatif, dan (8) Program studi berstandar internasional. (*)