Pemda DIY Tingkatkan Pemanfaatan Produk Pangan Lokal

Photo Author
- Senin, 1 Februari 2021 | 02:13 WIB
Pengemasan gula di Kalasan (Fira Nurfiani)
Pengemasan gula di Kalasan (Fira Nurfiani)

YOGYA, KRJOGJA.com - Pemda DIY tidak henti-hentinya mensosialisasikan amanat pemanfaatan produk pangan lokal di DIY guna menjaga ketahanan pangan. Sebab DIY mempunyai potensi yang cukup besar untuk meningkatkan produksi produk lokal, khususnya bahan pangan supaya bisa menekan ketergantungan impor bahan pangan yang masih tinggi hingga saat ini.

"Saya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian baik DIY maupun yang ada di kabupaten perihal pemanfaatan produk lokal tersebut. Sepanjang kapasitas produksinya ditingkatkan dan kualitas yang sudah tidak perlu diragukan lagi, apakah masyarakat atau konsumen mau memakai produk lokal atau import minded ? " kata Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Setda DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti kepada KR, Minggu (31/1).

Made mengungkapkan masyarakat memang sudah terlanjur terbiasa dengan membeli produk-produk luar selama ini, namun hal tersebut bisa diubah dan diarahkan untuk membeli produk lokal. Perihal harga produk lokal yang biasanya justru lebih tinggi daripada produk luar, bisa dikompromikan nantinya. Sebab masyarakat terkadang kurang menghargai produk lokal karena harganya sedikit lebih mahal, padahal kualitasnya justru lebih baik.

"Jika kita bisa menghargai produk lokal dan bisa diproduksi lebih luas, kita bisa swasembada sendiri alias bisa memenuhi kebutuhan sendiri. Contohnya peningkatan produksi kedelai lokal yang kini disparitas harganya dengan kedelai impor tidak terlalu lebar. Dari sinilah bisa muncul ketahanan pangan lokal ketika kita tergantung kepada luar dengan bisa memenuhi konsumsi masyarakat DIY sendiri," terangnya.

Pemda DIY melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait beserta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY menyampaikan beberapa pihak terkait telah sepakat menanam di luar musimnya atau off season bagi produk-produk tertentu seperti komoditi cabai dan bawang merah. Kedua komoditi pertanian tersebut sangat ekonomis dan merupakan komponen volatile food yang mempengaruhi atau memberikan andil dalam inflasi.

"Kita sudah mempunyai kebijakan tata niaga pangan lokal yang mampu menginventarisasi mana yang bisa disupport oleh produk lokal maupun yang hanya bisa dipenuhi produk pangan dari luar DIY. Kita pastikan ketersediaan pangan tetap terjaga sehingga akan menstabilkan harga. Kita sudah mulai pembuatan sistemnya dengan digitalisasi untuk memetakan produksi pangan lokal maupun kebutuhanya sejak 2020," jelasnya. (Ira)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X