Genjot Kualitas Guru, Peta Jalan Pendidikan Butuh Ditransformasi

Photo Author
- Kamis, 21 Januari 2021 | 13:30 WIB
Unifah Rosyidi (Dok)
Unifah Rosyidi (Dok)

JAKARTA, KRJOGJA.com - Ketua Umum PB Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosyidi dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) Panja Peta Jalan Pendidikan Komisi X DPR RI, Selasa (19/1) menjelaskan peta Jalan Pendidikan perlu untuk transformasi pendidikan dalam meningkatkan mutu profesional guru.

Menurut Unifah mutu pendidikan itu sendiri ditentukan oleh kualitas sistem pembelajaran di sekolah yang dikelola dan dilaksanakan guru bermutu serta profesional. Mutu profesional guru tidak datang dengan sendirinya tetapi ditentukan oleh empat faktor yaitu standar pendidikan dan kurikulum, kualitas LPTK/PPG, pembinaan guru yang berkelanjutan, dan asesmen sesuai standar yang jelas terukur.

Dalam rapat itu Unifah Rosyidi mengkritisi konsep peta jalan pendidikan (PJP) nasional 2020-2035 yang disusun Kemendikbud. Peta jalan tersebut dinilai tidak memuat latar belakang pemikiran yang jelas. Tidak didasarkan pada kajian akademis yang jelas. Tidak juga didasarkan pada cara berpikir filosofis, historis, dan yuridis yang telah berkembang lama dan mengakar kuat dalam masyarakat Indonesia.

"Ini penting untuk memahami bangsa Indonesia yang beragam dengan kondisi pendidikan dan masyarakat berbeda-beda. Keragaman pendidikan di Indonesia harusnya dijadikan landasan untuk perumusan kebijakan pemerintah," kata Unifah .

Satu hal yang tidak ditemukan dalam peta jalan adalah konsep keadilan dalam mendapatkan pendidikan. PJP ini juga kata Unifah, tidak kontinyu dengan kebijakan Kemendikbud sebelumnya sehingga tidak berkesinambungan.

Hal lain yang dikritisi PGRI adalah di dalam PJP guru hanya tempelan bukan menjadi prioritas. Padahal jika tata kelola guru tidak diseriusi maka peningkatan mutu pendidikan yang diharapkan sulit dicapai. "PGRI berpendapat premis yang paling tepat dalam PJP adalah perlunya transformasi pendidikan untuk peningkatan mutu pendidikan nasional yang kini terpuruk," ucap Unifah.

Ada empat faktor utama yakni standar pendidikan dan kurikulum yang relevan dengan perubahan cepat dan terus menerus. Jadi bukan berarti stagnan tetapi relevan dengan perubahan. Kedua adalah kualitas lembaga pendidik tenaga kependidikan (LPTK) atau pendidikan profesi guru (PPG) untuk menghasilkan guru baru yang bermutu. Dia menilai, di Peta Jalan Pendidikan ini LPTK dan guru harus menjadi program strategis dan bermutu.

Selanjutnya adalah berjalannya sistem pembinaan guru secara berkelanjutan. Dia memandang, pelatihan yang diberikan kepada guru selama ini hanya dilakukan 5-7 hari dan tidak semua guru mendapatkan pelatihan. Padahal, ujarnya, meski sertifikasi hanya dilakukan sekali namun sistem pembinaan gurunya harus dilakukan secara berkelanjutan.

Menurut Unifah, Peta Jalan Pendidikan ini sifatnya urgen jika semua komponen utama sistem pembelajaran yakni standar, kurikulum, guru dan pembelajaran dan asesmen dirancang sedemikian rupa. Sehingga keempat komponne itupun dapat membantu mutu proses belajar siswa.

(Ati)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X