Gus Dur di Mata Sahabat: Bak Sunan Kalijaga dalam Menjaga Aturan dan Pelaksanaan Tatanan Negara

Photo Author
- Rabu, 30 Desember 2020 | 09:41 WIB
Eko Sriyanto G
Eko Sriyanto G

SOLO ( KRJOGJA.COM) -Salah seorang sahabat Gus Dur, Eko Sriyanto Galgendu sudah mengenal sosok Gus Dur baik sebelum maupun setelah menjadi Presiden RI Ke-4. Ketua Gerakan Moral Rekonsiliansi Indonesia (GMRI) mengibaratkan Gus Dur sebagai Sunan Kalijaga, artinya menjaga aturan, hulu, hilir, tatanan, batasan bahkan tanggul negara kesatuan Republik Indonesia.

Hal tersebut diungkapan oleh Eko Sriyanto Galgendu Sahabat Gus Dur, Ketua Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia (GMRI) dalam acara Haul Virtual Gus Dur ke-11 yang digelar oleh Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Islam Malang (Unisma) IKA Unisma, dan Tugu Media Group (Tugu Malang ID dan Tugu Jatim ID) di Aula Hall Gus Dur, Gedung Pascasarjana Unisma secara luring dan daring melalui Zoom dan streaming YouTube.

Selain Eko Sriyanto Galgendu, sebagai pembicara dalam Haul Virtual Memperingati 11 Tahun Wafatnya KH Abdurachman Wahid adalah Alissa Wahid Koordinator Jaringan Gusdurian, Prof DR Abdul Harris MAg Rektor UIN Maliki Malang dan R.T Sudarno Hadipuro Wakil Ketua Perhimpunan INTI ( Indonesia - Tionghoa) Malang Raya.

Menurut Eko Galgendu Gus Dur sangat paham untuk mengatasi permasalahan perkembangan agama Islam di Indonesia. "Beliau juga berperan seperti Sunan Kalijaga dalam hal persoalan politik di Indonesia juga,” lanjut Eko mengupas topik " Cerita dari Dekat dan Spirit Gus Dur dalam Kebhinekaan".

Eko menceritakan pengalamannya mengenai keris Majapahit yang dibawa ke Bali, bernama Keris Sudamala, yang dapat dipakai untuk mempersatukan nusantara. Apa yang sebenarnya Gus Dur contohkan, bahwa untuk menyatukan nusantara ada pada dua hal, yaitu jiwa dan spiritual.

“Jiwa spiritual itu ada pada kekuatan budaya, politik, ekonomi, sosial, kebesaran. Kita semua kehilangan itu, saya kebetulan dididik oleh Gus Dur dalam hal kepemimpinan, bagaimana menyatukan suatu kekuatan. Melalui kekuatan langit dan bumi, maksudnya agama langit dan agama bumi,” jelas Eko sebagai narasumber kedua di Haul Virtual Ke-11 Gus Dur tersebut.

Sebagai informasi, Eko Sriyanto Galgendu merupakan pendiri Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia (GMRI). Eko juga merupakan seseorang yang disebut mewarisi semangat Gus Dur dalam multikulturalisme dan pluralisme.

Sementara Alissa Wahid

Koordinator Jaringan Gusdurian juga putri sulung Gus Dur,

mengungkapkan kelompok mayoritas tidak bisa menang sesuka hati atas minoritas di Indonesia.

Semasa hidupnya, Gus Dur pernah mengatakan bahwa Indonesia ada karena keberagaman.“Kalau tidak ada keberagaman, tidak perlu ada Indonesia,” kata Alissa. (Hwa).

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X