Nitilaku UGM Digelar Virtual, Begini Konsepnya

Photo Author
- Jumat, 11 Desember 2020 | 16:25 WIB
Panitia Nitilaku UGM 2020 saat menyampaikan keterangan pada media (Harminanto)
Panitia Nitilaku UGM 2020 saat menyampaikan keterangan pada media (Harminanto)

SLEMAN, KRJOGJA.com - Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) tetap menggelar kegiatan Nitilaku di masa pandemi ini, sebagai upaya memperingati boyongan UGM dari Kraton Yogyakarta menuju kampus di Bulaksumur. Berbeda dari sebelumnya, Nitilaku yang dilaksanakan Minggu (13/12/2020) mendatang dilaksanakan secara daring untuk mencegah terjadinya kerumunan orang sehingga berpotensi penularan Covid.

Iqbal Tuwasikal, Ketua Panitia Nitilaku UGM mengatakan konsep berbeda diusung untuk kegiatan nitilaku tahun kembar 2020 ini. Secara keseluruhan, prosesi nitilaku disiarkan secara langsung melakui akun sosial media sehingga dapat diikuti dari berbagai belahan dunia.

“Di satu sisi, nitilaku tahun ini bisa dinikmati keluarga UGM dan Kagama dari seluruh dunia. Kami berusaha tidak menghilangkan akar, bagaimana kita memperingati boyongan UGM dari Kraton menuju Bulaksumur,” ungkapnya dalam temu media di Balairung UGM, Jumat (11/12/2020).

Konsep nitilaku virtual sendiri menurut Iqbal digodog dengan matang oleh tim melibatkan seniman dan tim dari alumni UGM. Audience daring nantinya akan diajak berkeliling Indonesia, yang menjadi tempat singgah pataka UGM selepas berangkat dari Kraton Yogyakarta.

“Kami berimajinasi pawai virtual dalam kemasan wayang, akan dibawakan oleh dalang. Salah satu intinya, bagaimana pataka UGM dibawa ke seluruh nusantara lewat animasi 3D, kami bawa dari Aceh hingga Papua. Ada materi video dan greeting dari pengurus daerah Kagama dengan latar landmark masing-masing daerah. Simbolisasinya bahwa dari awal berdiri, UGM ingin memajukan SDM seluruh Indonesia agar bisa membangun bangsa yang masih seumur jagung,” ungkapnya lagi.

Sementara, Ketua Umum PP Kagama, Ganjar Pranowo melempar apresiasi tim kreatif yang berupaya tetap menggelar nitilaku dengan konsep berbeda di masa pandemi. Ganjar mengatakan, Kagama akan terus berusaha membawa manfaat untuk masyarakat, keluar dari situasi pandemi Covid.

“Di tahun-tahun lalu, ketika kami buat nitilaku pasti menarik masyarakat bisa terlibat dan relasi sejarah terangkat karena kita tak boleh tinggalkan sejarah. Kali ini kita tetap tak ingin tinggalkan sejarah itu, meski berada di tengah pandemi. Kagama coba cari jalan keluar, guyub dan migunani. Akhirnya tetap dibuat nitilaku dalam bentuk virtual dengan teknologi yang ada. Semoga pandemi ini bisa segera berakhir,” tandas dia.

Rektor UGM, Prof Panut Mulyono, juga melempar apresiasi karena Kagama terus berupaya mengingat bagaimana sejarah luar biasa yang ada antara Kraton Yogyakarta dengan UGM. “Kegiatan ini sangat luar biasa, mengenang dimulainya UGM dari Kraton Yogyakarta. Kraton menghibahkan tanah di Bulaksumur untuk kampus sampai hari ini. Kami berharap muncul tokoh-tokoh murah hati seperti HB IX dan HB X yang membawa manfaat bagi sesama,” ungkap Panut. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X