SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo mewaspadai pergerakan pendatang masuk wilayah Sukoharjo selama libur panjang cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW mulai 28 Oktober-1 November. Pengetatan pengawasan dilakukan sebagai bentuk antisipasi melonjaknya kasus penularan virus corona. Sebab Kabupaten Sukoharjo sekarang masih berstatus zona merah atau penularan virus corona tinggi.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo Yunia Wahdiyati, Minggu (25/10), mengatakan, sudah ada arahan resmi dari pemerintah pusat terkait pelaksanaan libur panjang selama lima hari terhitung 28 oktober-1 November mendatang. Waktu cuti bersama tersebut berdampak pada kemungkinan peningkatan pergerakan pendatang dari luar daerah masuk ke Sukoharjo. Termasuk juga dampak lain berupa kekhawatiran terjadinya penularan virus corona hingga menyebabkan penambahan kasus.
“Potensi penularan virus corona sudah dilakukan antisipasi dari pemerintah pusat dengan memberikan arahan kesemua pemerintah daerah. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo sudah menggerakan semua komponen terkait melakukan antisipasi tersebut,†ujarnya.
Salah satu dasar yang dipakai Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo yakni Surat Edaran (SE) Nomor 440/5876/SJ tentang Antisipasi Penyebaran Covid-19 pada libur dan cuti bersama tahun 2020. SE diterbitkan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dalam rangka pelaksanaan hari libur dan cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo melaksanakan SE Mendagri tersebut dengan melibatkan semua komponen. Pengetatan pengawasan dilakukan terhadap pendatang dari luar daerah. Selain itu juga dilakukan pemantauan wisawatan yang datang berkunjung ke Sukoharjo.
“Kami juga libatkan gugus tugas sampai ditingkat desa, apabila ada pendatang maka segera dilakukan pendataan dan pengawasan. Mereka wajib memenuhi syarat sehat sebelum kontak erat dengan keluarga dan orang sekitar. Jangan sampai terjadi penularan mengingat tingkat risiko di Sukoharjo tinggi,†lanjutnya.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Sukoharjo Widodo, mengatakan, Pemkab Sukoharjo meminta kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN) untuk tetap menjaga diri agar tidak tertular virus corona. Sebab sudah banyak ASN Pemkab Sukoharjo tertular virus corona. Salah satu bentuk menjaga diri agar tidak terjadi penularan yakni dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
“ASN tetap harus menjadi contoh baik masyarakat menerapkan protokol kesehatan. Jangan libur panjang lantas pergi tanpa menerapkan protokol kesehatan dan setelahnya terjadi penularan virus corona,†ujarnya. (Mam)