JAKARTA, KRJOGJA.com - Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, hoaks memang mengacaukan program melawan wabah Covid-19. Feak news
, berita bohong itulah yang membuat masyarakat sering meragukan adanya pandemi Covid-19, sehingga melupakan protokol kesehatan.
Karena itulah, Doni Monardo yang juga Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tersebut mengajak media massa untuk melawan wabah hoaks. Bahkan BNPB mengajak para wartawan untuk ikut bergabung Satgas Covid bersanma-sama mengubah perilaku masyarakat untuk disiplin melawan pandemi.
"Kami sepakat membangun informasi yang benar dengan media massa, agar masyarakat tidak tersesat oleh berita-berita bohong yang mengatakan seolah-olah Covid-19 itu tidak ada," kata Doni dalam talkshow virtual 'Media Bertanya, Doni Monardo Menjawab' melalui Zoom di Jakarta, Jumat (9/10), yang diikuti puluhan wartawan dari berbagai daerah.
Survei Badan Pusat Statistik (BPS) bulan September 2020 menemukan 17 persen warga Indoneia yakin tak akan terpapar Covid-19. Angka tersebut setara dengan 44,5 juta orang, dari jumlah penduduk Indonesia saat ini yang berjumlah 270 juta orang. Tentu saja hal tersebut sangat membahayakan. Lebih-lebih 85 persen penderita Covid-19 termasuk kelompok Orang Tanpa Gejala (OTG). Kombinasi tersebut bisa menjadi 'pembunuh dari dalam' jika menularkan pada orang-orang yang punya penyakit bawaan (komorbid).
"Tak ada cara lain menghentikan penularan, kecuali dengan cara mengubah perilaku sesuai protokol kesehatan," tambahnya.
Ketika ditanya cara menghindari klaster baru dalam Pilkada, Doni mengatakan, semua harus taat dan disiplin. Ia juga heran di daerah yang ada Pilkada, malah turun zona. Tetapi yang tak ada Pilkada justru naik orang yang terpapar. Ini mengherankan, namun terjadi, misalnya di Jawa Tengah justru menurun penderitanya, tetapi yang jauh dari kota besar ditemukan cukup banyak yang terpapar. (Ioc)
