YOGYA, KRJOGJA.com - PSIM kini kebingungan mencari tempat latihan tim dan harus berpindah dari lapangan UMY dan lapangan Tamanan. Laskar Mataram harus berbagi jadwal dengan penyewa lain yang juga menggunakan dua venue lapangan tersebut.
Angin segar muncul di akhir pekan ini saat Balai Pemuda dan Olahraga (BPO) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY memberikan lampu hijau penggunaan Stadion Mandala Krida sebagai venue latihan. PSIM pun sempat melaksanakan latihan tertutup Kamis (10/9/2020) sore kemarin di stadion yang juga saksi perjalanan tim ini sejak medio 70-an.
Manajer PSIM, David Hutahuruk menyebut timnya akan menggunakan Mandala Krida selama satu hingga dua kali saja dalam satu minggu. PSIM akan memaksimalkan Mandala Krida untuk uji tanding atau latihan yang sifatnya game saja.
“Mungkin kita pakai satu sampai dua kali saja sepekan untuk uji tanding. PSIM sudah mempersiapkan protokol kesehatan seperti tandon air dan wastafel untuk cuci tangan,†ungkapnya pada wartawan.
Keterbatasan PSIM menggunakan Mandala Krida juga tampaknya lantaran terganjal sewa sangat mahal untuk sekali latihan. Dari informasi yang dihimpun di lapangan, paska renovasi, kini tim harus membayar Rp 3 juta untuk sekali penggunaan, belum lagi biaya menggaris lapangan yang dipatok Rp 1 juta.
Sementara Kepala BPO DIY, Eka Heru Prasetya menjelaskan pihaknya mewanti-wanti PSIM untuk menerapkan protokol kesehatan saat menggunakan Mandala Krida. “BPO memang sementara belum menyediakan alat perlindungan diri yang dibutuhkan seperti hand sanitizer, wastafel untuk cuci tangan, maupun thermogun, karena yang diusulkan BPO belum turun. Jadi nanti minta dari PSIM maupun KONI DIY maupun NPC DIY menyiapkan kebutuhan fasilitas protokol kesehatan sendiri,†tandas Eka. (Fxh)
