KULONPROGO, KRJOGJA.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kulonprogo, Sugeng Utomo menjelaskan akan melakukan sensus penduduk (SP) 2020. Dalam pendataan lapangan pada September mendatang, petugas sensus bersama Ketua RT setempat akan menemui warga sehingga diperoleh data yang valid.
"SP 2020 dilakukan di tengah pandemi Covid-19, sehingga kami melaksanakan tata kelola sensus penduduk yang baru sesuai kondisi pandemi. SP 2020 dilaksanakan dengan berbagai moda," kata Sugeng Utomo saat jumpa pers di Bale Agung, Kompleks Pemkab Kulonprogo, Rabu (26/8).
Adapun moda yang diterapkan di seluruh Indonesia dibagi tiga zona. Zona satu dilaksanakan dengan Drop Of Pcik Up (DOPU) dokumen, pendataan penduduk dilakukan secara mandiri oleh penduduk yang dokumennya diantar dan dijemput oleh petugas sensus. Zona dua yakni zona non DOPU, petugas sensus melakukan pemeriksaan daftar penduduk dan verifikasi lapangan secara door to door ke seluruh rumah penduduk bersama ketua/ pengurus RT. "Jadi petugas sensus bersama ketua/pengurus RT akan melakukan verifikasi lapangan ke setiap rumah penduduk," ungkapnya.
Untuk zona tiga, petugas sensus melakukan wawancara tatap muka dengan penduduk. "Zona tiga mode khusus untuk Provinsi Papua dan Papua Barat," jelas Sugeng.
Diungkapkan, kegiatan tersebut lanjutan dari sensus penduduk online
yang telah dilaksanakan pada 15 Februari - 29 Mei 2020 lalu. Hasil sensus penduduk online mencapai 19.000 rumah tangga dari total 28.000 rumah tangga di Kulonprogo. "Sehingga bagi yang belum melakukan sensus penduduk online akan dilakukan sensus penduduk wawancara," terangnya.
Pada masa pandemi pihaknya melakukan perubahan dalam pelaksanaan sensus penduduk wawancara di lapangan. "Pelaksanaan sensus penduduk wawancara dengan menyederhanakan tata cara pengumpulan data. Dulu dilakukan secara rinci hingga menanyakan kondisi rumahnya secara detail sementara sekarang hanya sebatas nama, alamat domisili dan sebagainya," tuturnya menambahkan sensus penduduk sekarang menggunakan data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) kemudian diverifikasi dengan ketua RT yang mengetahui kondisi lingkungannya.
"Petugas sensus bersama ketua RT akan melakukan sensus di lapangan secara door to door untuk memantapkan hasil. Jika ada data yang kurang lengkap akan dilakukan pendataan di lapangan pada Minggu selanjutnya. "Kami menyiapkan sekitar 500 petugas sensus. Sebelum terjun kelapangan semua petugas harus bebas virus Korona dengan terlebih dahulu menjalani rapid test. Kalau ada petugas sensus reaktif maka akan digantikan petugas sensus lainnya," katanya.
Agar pelaksanaan sensus di lapangan bisa maksimal, maka petugas juga akan diberi pembekalan melalui pembelajaran mandiri. Bagi petugas sensus yang tidak bisa mengikuti pembekalan, dapat melakukan pembelajaran mandiri melalui akun channel YouTube BPS Kulonprogo atau file pembelajaran yang dikirimkan melalui WhatsApp grup. (Rul)