Pemerintah Harapkan PT, RS dan Industri Sinergi Tangani Covid-19

Photo Author
- Minggu, 12 Juli 2020 | 19:05 WIB
Prof Bambang PS Brodjonegoro
Prof Bambang PS Brodjonegoro

JAKARTA, KRJOGJA.com - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang PS Brodjonegoro mengatakan perguruan tinggi, rumah sakit dan/atau industri harus bersinergi lakukan percepatan penanganan COVID-19 .

Demikian disampaikan Menristek/Kepala BRIN Bambang PS Brojonegoro dalam mengumumkan Penetapan Proposal Penerima Dukungan Pendanaan Tahap II secara daring,di Jakarta Sabtu (11/07). Program pendanaan ini merupakan kelanjutan setelah Tahap I yang diumumkan pada 18 Mei 2020 lalu.

Dalam sambutannya, Menristek/Kepala BRIN menyampaikan kepada para peneliti dan perekayasa yang telah berkontribusi dalam program pendanaan ini bahwa kegiatan Penelitian, Pengembangan, Pengkajian dan Penerapan (Litbangjirap) dalam rangka percepatan penanganan _COVID-19_ hanya bisa dilakukan jika ada kolaborasi dan sinergi.

“Kegiatan Litbangjirap terkait _COVID-19_ dengan waktu yang sangat singkat ini hanya bisa dilakukan kalau kita mau melakukan kolaborasi dan sinergi. Artinya, kolaborasi dan sinergi dalam Litbangjirap atau dalam penelitian adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Ini bukan hanya kondisi _emergency_ tapi ini adalah pola masa depan" ungkap Menristek/Kepala BRIN Bambang PS Brodjonegoro .

Di kesempatan yang sama, Rionald Silaban selaku Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap program Konsorsium Riset dan Inovasi _COVID-19_ sebagai wujud nyata dalam percepatan dan penanganan _COVID-19_.

“Konsorsium Riset dan Inovasi untuk percepatan penanganan _COVID-19_ yang telah dibentuk oleh Kemenristek/BRIN merupakan salah satu wujud nyata dari langkah tersebut, oleh karena itu LPDP menyambut baik dan mendukung pendanaan program Konsorsium Riset dan Inovasi untuk percepatan penanganan COVID-19,” ujar Direktur Utama LPDP.

Plt. Sekretaris Utama Kemenristek/BRIN, Mego Pinandito yang juga turut hadir dalam acara ini dalam laporannya menyampaikan bahwa proposal yang lolos merupakan proposal-proposal unggul yang diharapkan dapat bermanfaat dalam upaya percepatan penanganan _COVID-19_.

"Dari kriteria yang sudah ditetapkan menghasilkan proposal-proposal yang sebetulnya adalah proposal-proposal unggul yang diharapkan pada prosesnya nanti bisa dilakukan percepatan-percepatan dan menghasilkan produk-produk riset dan inovasi yang bisa bermanfaat, baik langsung maupun tidak langsung di dalam penanganan _COVID-19_ ini," ungkap Mego Pinandito.

Dari 903 judul proposal yang masuk, telah dilakukan proses review dan penilaian sehingga yang lolos sebanyak 139 proposal. Adapun, proposal tersebut meliputi 5 bidang prioritas yakni Pencegahan ( 30 proposal), Skrining dan Diagnosis (15 proposal), Alat Kesehatan dan Pendukung (34 proposal), Obat-obatan, Terapi dan _Multicenter Clinic_ (19 proposal), Sosial Humaniora dan _Public Health Modelling_ (41 proposal) dengan total dana yang diberikan sebesar Rp 27,3 Miliar. (Ati)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X