JAKARTA, KRJOGJA.com - Dirjen Pemberdayaan Sosial Kemensos Edi Suharto , Covid-19 memberikan dampak yang begitu besar terhadap perekonomian masyarakat, termasuk mahasiswa. Karena itu, pemerintah menggelar jaring pengaman sosial melalui bantuan sembako dan berbagai bantuan lainnya.
"Sembako ini merupakan salah satu bentuk intervensi pemerintah mengatasi dampak Covid-19 bagi masyarakat," kata Edi Suharto di Kampus Moestopo Jakarta, Selasa (7/7/2020).
Selain perguruan tinggi, lanjutnya, Kementerian Sosial juga menggandeng berbagai elemen masyarakat untuk menyalurkan bantuan ini seperti pesantren dan ormas-ormas. "Kami telah menyalurkan bantuan ke seluruh daerah di Tanah Air. Kami juga menyalurkan bantuan bagi 10 juta warga PKH (Program Keluarga Harapan) dalam usaha mengurangi dampak Covid-19 ini," tutur Edi.
Edi berharap bantuan ini meringankan beban ekonomi yang saat ini dihadapi masyarakat. "Kami berterima kasih kepada seluruh civitas academica Universitas Moestopo karena telah membantu kami berbagi sembako kepada masyarakat yang membutuhkan. Semoga bisa meringankan beban masyarakat," ujarnya.
Rektor Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama) Prof Dr Rudy Harjanto M.Sn mengatakan sumbangan dari Kementerian Sosial ini akan diserahkan kepada ke warga di sekitar kampus Universitas Moestopo yang ada di DKI Jakarta.
"Ada 5.355 paket sembako yang kami salurkan kepada para mahasiswa dan masyarakat terdampak Covid-19 di sekitar kampus. Masyarakat penerima sembako terdiri dari pedagang kaki lima, pengurus masjid dan warga yang mengalami kesulitan finansial sebagai dampak Covid-19," imbuh Rudy.
Rudy berterima kasih kepada Kementerian Sosial yang telah mempercayakan Universitas Moestopo sebagai salah satu titik distribusi bantuan sosial kepada masyarakat dalam masa pandemi ini.
"Semoga bantuan ini berguna bagi masyarakat dalam menghadapi masa sulit selama pandemi Covid-19 ini. Kita berharap pandemi ini segera berakhir agar kehidupan kembali berjalan normal," tuturnya. (ati)
