Mendikbud Ajak NU Bangun Pendidikan

Photo Author
- Jumat, 3 Juli 2020 | 09:05 WIB
Mendagri Tito Karnavian, didampingi Menkeu Sri Mulyani dan Mendikbud Nadiem Makarim. (Foto: Rini Suryati)
Mendagri Tito Karnavian, didampingi Menkeu Sri Mulyani dan Mendikbud Nadiem Makarim. (Foto: Rini Suryati)

JAKARTA, KRJOGJA.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan apresiasi terhadap lembaga pendidikan di bawah pembinaan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang telah berkontribusi nyata dalam pembangunan pendidikan nasional.  Hal tersebut diungkapkan dalam Silaturahmi PBNU dan Kemendikbud dengan tema "Memperkuat Mutu Pendidikan Kita" melalui webinar, Selasa (30/06/2020) di Jakarta.

"Menurut saya tidak mungkin visi Presiden mengenai SDM unggul dan misi Merdeka Belajar tercipta tanpa partisipasi dari PBNU," dikatakan Nadiem dalam webinar yang dihadiri oleh para pengurus Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama (LP Ma'arif NU), Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU), dan Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI-NU) atau Organisasi yang membidangi Pesantren di bawah pembinaan PBNU.

Kemendikbud, ungkap Nadiem, tidak mungkin dapat melakukan kerja pembangunan pendidikan nasional sendirian. Kerja sama dengan berbagai mitra pendidikan mutlak dilakukan, khususnya dengan besarnya cakupan pendidikan yang ada di Indonesia. "Filsafat pemikiran kita berubah total. Kita akan bermitra dengan berbagai macam organisasi swasta, organisasi nirlaba, organisasi mancanegara, dan juga berbagai macam organisasi atau platform teknologi. Semuanya bisa menjadi mitra, dan inilah cara kita kembali ke filsafat gotong royong," ujarnya.

Menurut Mendikbud, Indonesia cukup berhasil dalam memberikan akses pada layanan pendidikan kepada setiap anak. “Namun, yang belum dilakukan adalah memastikan apakah mereka masuk sekolah benar-benar belajar atau tidak,” ungkap Mendikbud.

Mutu pendidikan tercermin pada kualitas lulusan sebuah institusi pendidikan. Karakter lulusan yang memiliki kecakapan sosial, kreativitas, moralitas, spiritualisme, kemandirian, kemampuan bernalar dan memecahkan masalah, serta kemampuan berkolaborasi. "Ini adalah profil pelajar Pancasila yang menjadi tujuan utama semua program Merdeka Belajar," jelas Mendikbud

Dalam kesempatan silaturahmi ini, juga turut hadir Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Prof. Ainun Na’im, Ph.D., yang kemudian melanjutkan diskusi dengan Ketua LPTNU, Prof. Drs. H. Mohammad Nasir, M.Si., Akt., Ph.D.

Dalam paparannya, Prof Nasir menyampaikan salah satu tugasnya untuk mengembangkan perguruan tinggi di bawah naungan NU. “Salah satu strategi yang saya dorong adalah inovasi untuk mengaplikasikan sistem e-learning yang juga dapat mengurangi biaya operasional,” jelasnya.

Prof. Nasir juga mendorong harapan adanya penggunaan satu platform yang terintegrasi untuk melakukan pendidikan, interaksi antara dosen dan mahasiswa, juga termasuk proses evaluasinya. Hal ini akan menjadi terobosan melalui pembelajaran secara virtual, sehingga mahasiswa dapat belajar kapan saja, di mana saja, serta dapat saling berbagi. (Ati)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X