Kompetisi Distop, Wasit Nasional ini Jualan Angkringan

Photo Author
- Selasa, 5 Mei 2020 | 11:07 WIB
Sukri di angkringan miliknya yang terletak di pinggir Lapangan Gendengan Seyegan. (Antri Y)
Sukri di angkringan miliknya yang terletak di pinggir Lapangan Gendengan Seyegan. (Antri Y)

DAMPAK Pandemi Covid-19 di tanah air begitu luas. Tak hanya sektor ekonomi, sektor olahraga pun terkena imbasnya. Aktivitas sepakbola tanah air pun terhenti. Tidak ada yang tahu, kapan pandemi Covid-19 ini berakhir dan aktvitas sepakbola dapat berjalan kembali.

Pemain dan official tim Liga 1 dan Liga 2 musim 2020 masih beruntung, mendapatkan gaji meski hanya 25 persen untuk April, Mei dan Juni sesuai dengan surat edaran PSSI. Tapi berbeda halnya dengan nasib insan sepakbola lain yang menggantungkan hidup dari sepakbola, wasit misalnya. Tak sedikit wasit nasional yang menjadikan profesi sebagai pengadil di tengah lapangan jadi tumpuan ekonomi keluarga. Saat kondisi normal, pendapatan mereka mungkin bisa mencukupi. Tapi, saat kondisi seperti saat ini, tak banyak yang bisa mereka

harapkan.

Salah satu mantan wasit nasional dan pemain PSIM Yogya di era 2002-2003, Sukriwiyanto mengalaminya. Pria yang akrab disapa Sukri terkena imbas akibat dihentikannya kompetisi hingga level bawah. Kompetisi di tingkat provinsi bahkan kabupaten pun terhenti akibat Pandemi Covid-19. Akibatnya, warga Seyegan Sleman inipun beralih profesi menjadi penjual angkringan. Ia berjualan di pinggir Lapangan Gendengan Seyegan Sleman, markas klub sepakbola lokal yang tersohor di Kabupaten Sleman, Angkatan Muda Seyegan (AMS).

Sukri saat ditemui KR, kemarin, menegaskan saat moncer sebagai pemain sepakbola, ia sempat memperkuat sejumlah tim. Ia memperkuat tim Bapomi DIY dalam kejuaraan di Makassar 1996. Sukri pun pernah memperkuat PSIM Yogya saat berlaga di Divisi I pada periode 2002-2003. Setelahnya, ia memperkuat PSIW Wonosobo pada medio 2004-2005, Perseta Tulungagung 2005-2006 dan memutuskan untuk gantung sepatu pada 2006. ”Setelah gantung sepatu, akhirnya saya terjun dan fokus untuk menjadi wasit PSSI. Sampai saat ini,” tegas Sukri.

Ia pun telah lebih dari 10 tahun meniti karier sebagai wasit. Menjadi pengadil sejumlah klub-klub besar berlaga. Namun saat ini, tak ada yang bisa ia harapkan karena aktivitas sepakbola tengah terhenti. Lapangan Gendengan yang biasanya ramai latihan anak-anak SSB AMS hingga tim senior pun kini sepi. Namun ia masih dapat berbangga, beberapa mantan pemain pun kerap mampir di angkringan miliknya. Seperti Sugito, mantan pemain PSIM

serta beberapa mantan pemain lain baik eks PSIM maupun PSS Sleman. Mereka bisa berbagi cerita kala aktif bermain sepakbola sembari menikmati teh panas, gorengan, nasi kucing dan beberapa makanan khas yang dijajakan Sukri. (Antri Yudiansah)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X