BMKG Sebut Gempa Sukabumi Paling Kuat di Jabar sejak 19 Tahun Lalu

Photo Author
- Rabu, 11 Maret 2020 | 10:10 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

JAKARTA, KRJOGJA.com – Gempa berkekuatan magnitudo 5,1 yang terjadi di Sukabumi merupakan gempa paling kuat yang bersumber dari sesar aktif di daratan Jawa Barat sejak 19 tahun terakhir. Berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dari katalog gempa, tampak bahwa gempa kuat dengan pusat di darat terakhir yang terjadi di Jawa Barat berkekuatan magnitudo 5,1 terjadi di Ciamis-Kuningan pada 13 Januari 2001.

"Hasil analisis peta tingkat guncangan gempa (shake map) yang dipublikasikan oleh BMKG sesaat setelah gempa menunjukkan bahwa di zona pusat gempa dan sekitarnya menunjukkan warna kuning yang artinya dampak gempa mencapai skala intensitas VI MMI," ungkap Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono kepada Okezone, Rabu (11/3/2020).

Ia menyatakan estimasi terjadinya kerusakan akibat gempa oleh BMKG ini sangat akurat. Ditunjukkan dengan bukti terjadinya kerusakan di lokasi kejadian.

Data BPBD Provinsi Jawa Barat menunjukkan gempa ini menimbulkan kerusakan di beberapa wilayah kecamatan di Sukabumi. Di Kecamatan Kalapanunggal 17 rumah rusak berat, 15 rumah rusak sedang, 17 rumah rusak ringan. Di Kecamatan Parakansalak 2 rumah rusak sedang. Di Kecamatan Cidahu 1 rumah rusak. Kemudian di Kecamatan Kabandungan beberapa rumah rusak ringan.

Selain itu, guncangan gempa juga dirasakan di Cikidang, Ciambar, Cidahu dalam skala intensitas IV-V MMI. Guncangan dirasakan oleh hampir semua warga menyebabkan mereka berlarian keluar rumah menyelamatkan diri.

"Sementara itu guncangan juga dirasakan di Panggarangan, Bayah, Sukabumi dalam skala intenaitas III MMI. Guncangan dirasakan seperti ada truk berlalu," tuturnya.

Rahmat menerangkan, hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa Sukabumi diakibatkan aktivitas slip atau pergeseran blok batuan kulit bumi secara tiba-tiba.

Menurut dia, dari bentuk gelombang gempanya (waveform) tampak jelas adanya gelombang gesernya (shear) cukup nyata dan kuat. Selisih waktu tiba catatan gelombang P (pressure) dan S (shear) hanya 6 detik yang menunjukkan bahwa gempa ini merupakan jenis gempa lokal (local earthquake).

"Gempa semacam ini biasa dikenal sebagai gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang dipicu aktivitas sesar aktif. Titik episenter gempa ini terletak pada koordinat 6,81 lintang selatan dan 106,66 bujur timur, tepatnya di darat berlokasi di wilayah Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi," tuturnya.

Adapun lokasi stasiun seismik terdekat pusat gempa yang mencatat gempa ini adalah Stasiun Seismik Palabuhan Ratu dengan kode PJSM. Ini adalah stasiun monitoring gempa yang baru saja dibangun BMKG pada 2019. Keberadaan sensor seismik baru ini memiliki andil dalam menambah akurasi parameter gempa hasil analisis BMKG.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike-slip fault). Berdasarkan kondisi geologi dan tataan tektonik di wilayah Jawa Barat bagian selatan ada dugaan bahwa sesar ini memiliki pergeseran ke kiri (left lateral)," imbuhnya.

Dengan melihat peta zonasi sumber gempa di wilayah Jawa Barat tampak bahwa lokasi episenter gempa ini berada di zona Sesar Citarik. Zona sumber gempa sesar aktif ini berada di sebelah barat Sesar Cimandiri, akan tetapi berada di sebelah timur zona sumber gempa Kluster Bogor yang aktif memicu rentetan gempa swarm yang berpusat di Kecamatan Nanggung, Bogor, pada bulan Agustus 2019.

"Catatan sejarah gempa di wilayah ini menunjukkan bahwa pada tahun 1900 di wilayah Cisaat dan Gandasoli Sukabumi pernah dilanda gempa kuat dan merusak. Gempa saat itu selain merusak permukiman, juga merusak Stasiun Cisaat dan Gandasoli Sukabumi. Selanjutnya di wilayah ini kembali terjadi gempa kuat dan merusak yang populer dengan nama Gempa Gandasoli pada tahun 1982," jelasnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X