YOGYA, KRJOGJA.com - PSIM dipastikan bergabung di grup barat Liga 2 2020. Menariknya, regulasi baru akan diberlakukan di tahun 2020 ini di mana sistem kompetisi akan diberlakukan penuh dan peringkat pertama otomatis promosi ke Liga 1 musim depan.
Pelatih PSIM berkomentar bawasanya regulasi tersebut cukup memberatkan bagi timnya. Apalagi, hal ini tak disampaikan sejak awal yang membuat semua strategi harus disesuaikan seharusnya sedari awal.
BACA JUGA :
PSIM Berpisah dengan Persis Masuk Grup Barat
PSIM Masih Terus Berburu Striker
“Sebenarnya memberatkan, ya kita nggak tahu juga sih apakah tim tim lain sama pendapatnya. Artinya kompetisi memang akan lebih berat kan gitu tapi apapun itu ya harus dilalui. Kita harus komunikasi lagi dengan manajemen seperti apa. Konsep awalkan ada 8 besar waktu itu, dan mungkin tim lain juga merasakan hal yang sama. Ya seharusnya kalau regulasi mau seperti ini, dari awal setelah kompetisi selesai, sudah harus disampaikan ke tim sehingga lebih siap,†ungkap Kak Seto, Rabu (4/3/2020).
Terkait berada di grup barat, Kak Seto menilai kekuatan tim peserta rata-rata merata. Hampir semua tim menurut Kak Seto sudah melakukan persiapan matang yang membuat seluruh pertandingan berjalan ketat sepanjang musim.
“Semuanya sama saja, timur kekuatannya saya pikir hampir sama. Kalau ke barat manajemen mungkin berpikirnya juga tentang masalah finansial (mungkin iya atau nggak). Kalau teknis barat timur sama saja, tapi di barat cukup bagus, ada Semen Padang, Sriwijaya FC juga persiapannya panjang, Tiga Naga juga cukup bagus, hampir merata semua,†ungkapnya lagi.
PSIM sendiri bergabung di grup barat bersama tim seperti PSMS, Semen Padang FC, PSPS Pekanbaru, Babel United FC, Sriwijaya FC, Perserang, Cilegon United FC, PSKC Cimahi, Persekat Tegal, KS Abadi Tiga Naga. (Fxh)