JAKARTA, KRJOGJA.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendesak Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mempercepat upaya pencapaian target peremajaan perkebunan (replanting) kelapa sawit rakyat demi mendongkrak produktivitas komoditas tersebut. Sebab, produktivitas mempengaruhi peningkatan daya saing sawit.
Hal ini disampaikan Ma'ruf saat membuka konferensi sawit tahunan bertajuk Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2019 di Nusa Dua, Bali, Kamis (31/10/2019). Acara tersebut diselenggarakan oleh Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) dan dihadiri oleh para pelaku dan pihak terkait di industri sawit internasional.
Dalam pidato pembukanya, Ma'ruf ingin Kementan mampu mengejar target replanting mencapai 185 ribu hektare (ha) pada tahun ini meski realisasinya baru mencapai 51 ribu ha pada Agustus lalu.
"Saya harap bisa didorong peningkatan produktivitas lahan dan daya saing kelapa sawit. Saya minta ke Kementan untuk melakukan program peremajaan perkebunan sawit rakyat yang pendanaannya didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS)," ucap Ma'ruf dalam pidatonya.
Dalam mengejar target itu, Ma'ruf turut meminta Kementan agar dapat menyederhanakan berbagai proses administrasi. Pasalnya, ia mendengar proses administrasi sering kali menjadi penghambat utama terealisasinya program replanting di perkebunan rakyat.
"Selain itu beri juga penghargaan kepada petani yang produktivitasnya tinggi. Ini jangan harus ditingkatkan dan jadi pemicu bagi petani lain," katanya. (*)