JAKARTA, KRJOGJA.com - Masuknya kalangan muda menjadi menteri merupakan jalan bagi upaya membuktikan diri. Selain itu sekaligus spirit agar kaum muda berani melangkah maju.
"Kawan-kawan pemuda jangan menunggu dunia berubah, dunia ada di tanganmu, asal kita berani melangkah kita tak akan pernah kalah," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim pada peringatan Hari Pemuda di halaman Kemendikbud, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (28/10).
Sebagai menteri termuda di Kabinet Indonesia Maju, Nadiem mengatakan dirinya mewakili generasi milenial. Kehadiran dirinya, kata Nadiem, dapat membuka berbagai kesempatan generasi milenial.
"Kawan-kawan pemuda, gerbang kita telah terbuka. Apakah ada yang mempertanyakan kemampuan saya dengan tanggung jawab sebesar ini? Pasti. Apakah saya bisa memenuhi ekspektasi masyarakat yang begitu tinggi pada saya? Waktu yang akan menjawab," katanya.Â
Nadiem menyebut, saat diberi kesempatan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Mendikbud, dirinya tak harus berpikir dua kali. Hal itu, kata dia, demi membantu generasi milenial melangkah lebih maju.
"Saya melangkah ke depan apa pun risikonya. Kawan-kawan pemuda, kita hidup dalam dunia yang bising, banyak bisikan banyak godaan dan banyak sekali pendapat di dalam kegaduhan ini sering sekali suara hati kita terabaikan," katanya.
Nadiem meyakini pemuda Indonesia sadar di hati masing-masing ke mana ingin melangkah. Nadiem mengajak para pemuda tak takut akan kegagalan. "Kawan-kawan pemuda. dengarkan saya, satu-satunya kegagalan adalah kalau kita diam di tempat. Dan satu-satunya kesuksesan kalau kita terus melangkah ke depan," katanya.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan Hari Sumpah Pemuda dimaknai sebagai momentum untuk mengembalikan semangat seluruh elemen bangsa, khususnya pemuda, di dalam mewujudkan cita-cita menuju Indonesia maju. Pasalnya, di tangan para pemuda perubahan niscaya dilakukan.