JAKARTA, KRJOGJA.com - Digitalisasi sekolah bukan untuk gantikan giru.
Demikian Sekjen Kemdikbud Didik Suhardi,di Kemendikbud ,Jakarta pada Senin (23/9/2019)
Â
"Kita tahu Kementerin dan Kebudayaan (Kemendikbud) baru-baru ini meluncurkan program 'Digitalisasi Sekolah' dalam rangka pengembangan digitalisasi sekolah khususnya di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T). "
Â
"Digitalisasi sekolah adalah upaya agar anak tidak bergantung pada gurunya dalam hal proses belajar dan mengajar.Minggu lalu bapak Menteri meluncurkan yang kita namai Digitalisasi Sekolah. Digitalisasi Sekolah ini diharapkan bisa mempercepat proses pelayanan pendidikan di seluruh tanah air. Anak-anak di daerah terpencil dan jauh ini kita berikan 1.753.000 tablet, upayanya agar anak-anak tidak hanya tergantung dengan guru," ujar Didik.
Â
Lebih lanjut mengatakan anak-anak usia muda adalah generasi yang sangat melek teknologi sehingga sangat mudah bagi mereka untuk menerima pengajaran dan pelatihan yang berhubungan dengan teknologi.Â
Â
Didik menggarisbawahi digitalisasi sekolah dikembangkan bukan untuk menggantikan peran guru sebagai tenaga pengajar, namun lebih daripada itu membantu guru menjadi 'pendidik terbaik'.Â
Â
"Tentu digitalisasi sekolah ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan guru tetapi menambah kesempatan anak-anak kita belajar dari media ini," sambungnya.Â
Â
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.