SOLO, KRJOGJA.com - Pesilat DIY harus puas diurutan kedua, setelah kalah bersaing dengan Jawa Timur pada babak final Kejuaraan Internasional Tapak Suci 2019 yang digelar di GOR Sritex Arena Solo, Kamis (05/09/2019). Sampai pertarungan berakhir, DIY meraih 6 medali emas 2 perak 4 perunggu dengan skor 1100.
Baca Juga:Â 14 Negara Ikuti Kejuaraan Dunia Pencak Silat Tapak Suci
Sementara Jatim yang menggondol gelar juara umum membukukan 6 medali emas 10 perak 2 perunggu dengan nilai 1450. Sedang tuan rumah Jawa Tengah menempati urutan ketiga dengan 3 medali emas 6 perak 8 perunggu dengan nilai 950. Tim dari luar negeri hanya Mesir yang meraih medali yakni satu perunggu dengan nilai 25.
Enam medali emas yang dikantongi DIY diraih oleh Firdaus dari tunggal tangan kosong putra, kemudian Nur Ratna/ Izya Ranti Wulandari (ganda tangan kosong puti), Hamdani Muhajir/Mahfud Asyhari/Restu Tri Prasetya (Trio Putra). Dari nomor beregu dipersembahkan Ahmad Rizki, LR Uday Zia Ulhaq, Habib Baharudin Husein, Wahyu Safitri Zana, Hindriyati Muhamat.
Tunggal Bersenjata Putra : Ratno Singgih, Ganda Tangan Kosong Putra : Aldi Hendarsyah dan Panji Nugroho. Sedang dua medali perak diraih dari nomor ganda bersenjata putri (Azura Ulfa dan Zuris Apsari Delima), Tunggal Tangan Kosong Putri : Fanny P Utami.Â
Sebelum memasuki babak final DIY sebenarnya berada diurutan teratas dengan 6 emas 2 perak 2 perunggu. Sedang Jatim meraih 4 emas 8 perak. Manajer tim DIY Bukhori sudah memperhitungkam Jatim bakal menjadi pesaing terberat. Dan ternyata benar sampai diakhir kejuaraan Jatim mampu menambah 2 emas dan menggeser DIY di urutan kedua.
Bukhori mengakui Jatim lebih siap, karena melakukan persiapan lebih lama dan melakukan pemusatan latihan. Sedang DIY terkendala waktu yang tidak maksimal. Pesilatnya banyak yang mahasiswa dan menjalani libur di rumahnya. "Jadi persiapan tidak bisa maksimal," katanya.(Qom)