Lewat Kuliah Daring, Pemerintah Tingkatkan Kualitas Dosen

Photo Author
- Jumat, 3 Mei 2019 | 14:40 WIB
istimewa
istimewa

DEPOK, KRJOGJA.com - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan, pemerintah akan meningkatkan kualitas para dosen yang ingin memasuki pada kuliah daring. Untuk kesiapan dosen, Nasir menuturkan  telah menginstruksikan kepada Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) bersama Dirjen Sumber Daya Iptek dan Dikti (SDID) untuk melakukan focus group discussion (FGD) untuk meningkatkan kualitas para dosen yang ingin memasuki pada kuliah daring.

"Ini harus kita lakukan training, nanti kita clustering. Nanti dari FGD setelah itu tahapan berikutnya training kampusnya untuk menyiapkan infrastruktur studio. Berikutnya adalah sistem kuliah daring, lalu para dosennya. Nanti kita koordinasikan para rektor di PT yang ada di Indonesia," ujar Mohammad Nasir usai memimpin upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2019 di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Kamis (2/5/2019).

Selain itu diusulkan untuk tahun 2020 dana khusus ini senilai Rp 10 triliun untuk membiayai riset PT serta kegiatan yang mendukung peningkatan kualitas. Seperti diketahui, berdasarkan data Kemristekdikti, baru ada tiga PT Indonesia yang masuk 500 besar Quacquarelli Symonds (QS) World University yakni Universitas Indonesia (UI) pada peringkat 292, Institut Teknologi Bandung (ITB) pada peringkat 359, dan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada peringkat 391. Padahal, total keseluruhan PT Indonesia mencapai 4.741 tersebar di seluruh Indonesia.

"Kami targetkan pada 2024 ini ada 11 PT yang masuk 500 besar dunia. Saat ini baru ada tiga, jadi dengan meningkatkan dana khusus maka PT yang saat ini berada di urutan di bawah 500 didorong untuk masuk 500 besar dunia," kata Nasir.

Selain target meningkatkan jumlah PT terbaik. Nasir juga akan meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) PT melalui peningkatan sistem pendidikan jarak jauh (PJJ). Pasalnya, saat ini APK pendidikan tinggi Indonesia baru mencapai angka 34,58%. Artinya, masih terdapat sekitar 65% anak Indonesia yang tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang pendidikan tinggi. Kemristekdikti menargetkan APK akan meningkat hingga 50%. (Ati)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X