Hardiknas, Momentum Penguatan Karakter Lawan Intoleransi

Photo Author
- Rabu, 1 Mei 2019 | 09:40 WIB
Prof. Dr. Syaiful Bakhri, SH, MH (Istimewa)
Prof. Dr. Syaiful Bakhri, SH, MH (Istimewa)

JAKARTA, KRJOGJA.com - Perubahan zaman melalui arus deras teknologi dan informasi telah menggoncang tata nilai dan moral generasi muda (milenial). Ironisnya, kemajuan teknologi dan informasi tidak hanya berdampak positif, tetapi memiliki dampak negatif yang luar biasa, terutama menyangkut sikap intoleransi dan radikalisme yang dapat mengarah pada terorisme. Karena itu, generasi milenial harus terus diberikan pendidikan karakter untuk membentengi diri dari serangan hal-hal negatif di atas.

"Masa depan Indonesia berada di pangkuan generasi milenial. Dalam mencapai negara sejahtera, damai, adil, dan makmur sebagaimana diamanatkan konstitusi maka generasi milenial harus terus diberikan pengajaran tentang pendidikan karakter, baik wawasan kebangsaan maupun ideologi Pancasila,” ujar pakar hukum Prof. Dr. Syaiful Bakhri, SH, MH di Jakarta, Selasa (30/4/2019).

Menurutnya, saat ini generasi muda senang melihat perubahan. Karena itu, perubahan yang cenderung negatif harus dieliminir, sementara perubahan yang positif harus digalakkan. Dengan penguatan karakter, otomatis proses eliminasi pengaruh negatif ini akan berjalan baik sehingga generasi milenial bisa menilai mana yang harus diikuti dan mana yang harus dihindari.

Dia sepakat Hari Pendidikan Nasional (Hardikans), 2 Mei 2019, harus dijadikan momentum untuk menggelorakan penguatan karakter bangsa melalui pendidikan formal maupun non formal. Apalagi saat ini, bangsa Indonesia tengah menghadapi ancaman intoleransi, radikalisme,dan terorisme. Karena itu, Syaiful menilai harus terus dilakukan inovasi dalam membangun generasi muda agar menjadi garda terdepan dalam membangun dan melindungi NKRI.

"Duta damai dunia maya menjawab sebuah tantangan terkait radikalisasi di dunia maya. Utamanya inovasi dan kreatifitas melalui media siber sekaligus tonggak dalam perubahan menuju peradaban industri maupun pendidikan. Dengan inovasi dan kreativitasnya, generasi milenial bisa diandalkan untuk menghasilkan konten dan narasi damai,” paparnya. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X