JAKARTA, KRJOGJA.com - Marketing Director Kantar Indonesia Fanny Murhayati mengatakan, perekonomian Indonesia berkinerja cukup baik pada tahun 2018, sedangkan pasar Fast Moving Consumer Good (FMCG) terlihat stabil. Bahkan, rumah tangga Indonesia lebih selektif dalam mengalokasikan pos pengeluarannya.
"Konsumen menjadi lebih cerdas didalam mengkonsumsi atau memilih produk dan servis. Ketersediaan barang di pasar adalah hal yang penting, begitu juga dengan harga yang ditawarkan," tutur Fanny Murhayati dalam pernyataanya di Jakarta, Senin (29/4/2019).
Ia menjelaskan, persaingan tidak hanya berdasarkan hal tersebut, tetapi juga bagaimana suatu produk dapat lebih menonjol dibandingkan dengan pesaingnya, dan bagaimana mereka bisa meraih hati konsumen. Brand tidak bisa membuat satu rencana untuk semua tipe konsumen, tetapi harus membuat strategi yang berbeda sesuai karakter dan tipe target konsumennya.
Venu Madhav, General Manager Kantar Indonesia, Worldpanel Division menambahkan bahwa tahun 2019 adalah tahun yang menarik, tetapi juga tahun yang penuh dengan tantangan. "Dan kami telah mengidentifikasi enam faktor utama yang dapat membantu brand untuk tumbuh di pasar kompetitif saat ini," ungkapnya.
Mengenai enam faktor itu, menurutnya, membangun antusiasme dengan memberikan pengalaman untuk konsumen melalui berbagai hal. Kedua, memberikan kemudahan untuk konsumen melalui produk siap santap dan ketiga rasa bangga sebagai orang Indonesia. Banyak hal yang bisa dibanggakan sebagai orang Indonesia, seperti halnya menjadi tuan rumah Asian Games 2018," tuturnya.
Untuk yang keempat menurut Venu Nadhav adalah faktor berbeda (lebih menonjol) dibandingkan dengan pesaing. Maksudnyam bergantung pada ketenaran tidak lagi cukup untuk suatu brand. Kelima memahami aspirasi dari tipe konsumen yang berbeda dan keenam merangkul digital karena konsumen Indonesia memiliki banyak pilihan untuk hiburan elektronik, dan tidak hanya television tetapi internet sudah dapat diakses hampir diseluruh nusantara.
Untuk FMCG, jelasnya, jumlah orang yang membeli secara online di Indonesia, tumbuh dari 2% pada 2017 menjadi 6% pada 2018. Semakin banyak konsumen Indonesia melihat manfaat dan keuntungan berbelanja online terutama untuk kebutuhan bayi dan premium produk perawatan pribadi. (Ful)