JAKARTA, KRJOGJA.com - Dirjen Pengembangan Daerah Tertentu (PDTu) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) Aisyah Gamawati mengatakan, tahun ini akan digelar Festival Budaya untuk Perdamaian di 24 kabupaten lain yang merupakan lokasi tematik di Indonesia.
"Festival Budaya Perdamaian tahun 2019 ini melibatkan unsur-unsur Kemendesa PDTT, kementerian/lembaga lain, pemerintah daerah, pemerintah desa, dan organisasi atau kelompok masyarakat yang bertujuan untuk penguatan pranata adat pada lingkup daerah," jelas Aisyah Gamawati di Jakarta, Senin (1/4/2019).
Ia menambahkan pada Sabtu (30/3/2019) digelar Festival Budaya untuk Perdamaian di Desa Dete, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat yang diisi beragam penampilan aneka budaya dan kesenian asli Sumbawa seperti kesenian Marantok. Sumbawa menjadi salah satu daerah dari 24 daerah di Indonesia yang menjadi sasaran festival ini. Â
Walaupun daerah ini terdiri dari berbagai suku, namun konflik tidak ada, karena masyarakat Sumbawa memiliki pranata adat. Pranata adat inilah, ujar Ausyah, yang akan didorong menjadi lembaga adat yang mampu menjadi arena tempat untuk menyelesaikan setiap persoalan yang terkait dengan masyarakat di tingkat bawah.
"Ini akan dijadikan model bagi Kemendesa PDTT untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa keberagaman adat yang dimiliki daerah merupakan kekuatan luar biasa dalam membangun perdamaian dan kohesi sosial masyarakat setempat sekaligus sebagai fundamen untuhnya integrasi bangsa," kata Aisyah Gamawati.
Sehubungan hal itu juga, tegasnya, Kemendesa PDTT melalui Ditjen PDTu akan berupaya melakukan pembinaan pranata adat di daerah lokasi sasaran secara berkelanjutan. Terhadap festival ini Wakil Bupati Sumbawa Mahmud Abdullah merasa bangga karena semua warga Sumbawa mampu menjaga persatuan dan kesatuan sebagai Bangsa Indonesia. (Ful)