MAKASSAR, KRJOGJA.com - Pelabuhan Tanjung Adikarto di Karangwuni Wates Kabupaten Kulonprogo praktis mangkrak hingga saat ini meski pembangunannya dahulu menelan dana hingga Rp 450 miliar.Â
Berbagai upaya pun dilakukan Pemda DIY untuk mampu mengatasi permasalahan yang nantinya membuat pelabuhan tersebut bisa beroperasi dan mendatangkan manfaat ekonomi masyarakat.Â
Salah satu yang dikembangkan yakni rencana pelabuhan perikanan plus untuk pariwisata yang dicanangkan Pemda DIY. Namun begitu, Pemda DIY harus menunggu partisipasi pihak lain yang bersedia melakukan investasi di proyek tersebut.Â
Kepala Biro Administrasi dan Pemerintahan Pemda DIY Tavip Agus Rayanto mengatakan saat ini ada beberapa individu yang berminat menggarap proyek Tanjung Adikarto. Salah satunya menurut dia datang dari Dubai Uni Emirat Arab yang tetap harus memenuhi proses administrasi.Â
“Sekarang ini sudah ada beberapa orang, individu itu minat tapi kan belum mengikuti proses administrasinya. Sudah datang ada yang dari Dubai kemarin, ada yang dari beberapa daerah juga. Tapi itu kan nanti belum tentu, dia harus mengikuti proses yang harus dilalui itu. Harapannya tahun ini prosesnya bisa selesai,†ungkap Tavip di sela kunjungan wartawan Kepatihan di Makassar Sulawesi Selatan Selasa (26/2/2019) siang.Â
Para investor menurut Tavip memang sebagian besar menghendaki adanya perluasan dari lahan yang saat ini ada di Tanjung Adikarto seluas 6 hektare menjadi sekitar 12 hektare.Â
"Investor tentu berhitung bagaimana invesnya bisa menghadirkan keuntungan. Kalau berubah jadi Pelabuhan Samudra kan kewenangannya di pusat tapi kalau modifikasi Pelabuhan Perikanan Pantai plus misalnya ada pengembangan kawasan wisata karena lokasinya strategis dekat dengan bandara,†sambungnya. (Fxh)