23 Ribu Anak Diduga Jadi Korban Eksploitasi Rokok

Photo Author
- Kamis, 14 Februari 2019 | 23:33 WIB

JAKARTA, KRJOGJA.com – Sedikitnya 23.683 anak diduga jadi korban eksploitasi sebuah produk rokok ternama sejak 2008. Mereka diduga dimanfaatkan untuk promosi brand rokok melalui kegiatan audisi beasiswa atlet bulutangkis atau badminton.

Yayasan Lentera Anak melaporkan kasus dugaan eksploitasi anak itu ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), sekaligus meminta pemerintah memerhatikan masalah ini.

“Anak adalah kelompok yang paling rentan terhadap berbagai bentuk eksploitasi dan harusnya dilindungi. Untuk itu kami mengecam dan menolak semua kegiatan yang berpotensial mengeksploitasi anak Indonesia,” kata Ketua Yayasan Lentera Anak, Lisda di Kantor Pusat KPAI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (14/2/2019).

Anak-anak usia 6 hingga 15 tahun yang ikut audisi itu diharuskan mengenakan kaus yang di bagian depannya mencantumkan brand rokok tersebut.

Menurutnya ini merupakan salah satu tindakan eksploitasi ekonomi dan marketing terhadap brand rokok milik perusahaan penyedia beasiswa itu. Anak-anak itu diduga jadi media untuk mempromosikan brand rokok. “Tulisannya hampir sama dengan yang ada di bungkus rokok font tulisannya sama,” ujarnya. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X