JAKARTA, KRJOGJA.com - Pada September 2018, Provinsi DI Yogyakarta memiliki tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur oleh Gini Ratio sebesar 0,422, sedangkan yang terendah terjadi si Bangka Belitung sebesar 0,272, sementara Gini Rasio nasional 0,384.
"Provinsi DI Yogyakarta memiliki tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur oleh Gini Ratio sebesar 0,422, sedangkan yang terendah terjadi si Bangka Belitung sebesar 0,272, sementara Gini Rasio nasional 0,384,†kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto, di Jakarta.
Dikatakan Gini Rasio secara nasional sebesar 0,384. Angka ini menurun sebesar 0,005 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio Maret 2018 yang sebesar 0,389. Sementara itu, jika dibandingkan dengan Gini Ratio September 2017 yang sebesar 0,391 turun sebesar 0,007 poin. Gini Ratio September 2018 tercatat sebesar 0,384.
Menurutnya ada berapa faktor yang dapat berpengaruh terhadap tingkat ketimpangan pengeluaran selama periode Maret 2018-September 2018Â berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), tercatat bahwa kenaikan rata rata pengeluaran perkapita per bulan penduduk kelompok 4O persen terbawah dan 40 persen menengah meningkat lebih cepat dibanding penduduk kelompok 20 persen teratas. Secara nasional, kenaikan rata-rata pengeluaran perkapita Marat 2018-September 2018 untuk kelompok penduduk 40 persen terbawah, 40 persen menengah, dan 20 persen teratas berturut-turut adalah sebesar 3,55 persen; 3,40 persen; dan 1,28 persen.Â
Di perkotaan, kenaikan rata-rata pengeluaran perkapita per bulan penduduk kelompok 40 persen terbawah dan kelompok 40 persen menengah meningkat lebih cepat dibanding kelompok 20 persen teratas. Kenaikan rata-rata pengeluaran perkapita Maret 2018September 2018 untuk kelompok penduduk 40 persen terbawah, 40 persen menengah, dan 20 persen teratas berturut-turut adalah sebesar 4,49 persen; 3,94 persen; dan 0,56 persen.Â
Sementara di perdesaan kenaikan rata-rata pengeluaran perkapita per bulan penduduk kelompok 40 persen terbawah dan 40 persen menengah meningkat Iebih cepat dibanding penduduk kelompok 20 persen teratas. Kenaikan rata-rata pengeluatan perkapita Maret 2018-September 2018 untuk kelompok penduduk 40 persen terbawah, 40 persen menengah, dan 20 persen tetatas berturut-turut adalah sebesar 2,97 persen; 2,04 persen; dan 0,33 persen.Â
Lebih lanjut dikatakan Suhariyanto, adapun Gini Ratio di daerah perkotaan pada September 2018 tercatat sebesar 0,391, turun dibanding Gini Ratio Maret 2018 yang sebesar 0,401 dan Gini Ratio September 2017 yang sebesar 0,404. Serta Gini Ratio di daerah perdesaan pada September 2018 tercatat sebesar 0,319, turun dibanding Gini Ratio Maret 2018 yang sebesar 0,324 dan Gini Ratio September 2017 yang sebesar 0,320. (Lmg)