Mbah Rono Ragukan Tsunami Banten Akibat Letusan Gunung Anak Krakatau

Photo Author
- Kamis, 3 Januari 2019 | 20:43 WIB

JAKARTA, KRJOGJA.com - Ahli vulkanologi Surono alias Mbah Rono meragukan pernyataan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyebut tsunami di wilayah Banten disebabkan karena letusan Gunung Anak Krakatau. Kata Surono, ukuran Gunung Anak Krakatau masih terlampau kecil untuk menimbulkan letusan yang mengakibatkan tsunami.

"Saya tidak percaya bahwa letusan anak Krakatau bisa menimbulkan tsunami, enggaklah. Ibunya iya. Waktu itu sudah tinggi dan besar, letusan itu dahsyat sekali," ujar Surono.

Pria yang akrab disapa Mbah Rono mengatakan pernyataan yang menyebut Gunung Anak Krakatau sebagai biang keladi tsunami di Selat Sunda, maka itu adalah tindakan kriminalisasi. "Tsunami karena letusan anak Krakatau, kalau itu dituduhkan itu kriminalitas. Kriminalisasi terhadap anak Krakatau. Kecil sekali dan bahkan dapat dikesampingkan untuk mendakwa anak Krakatau meletus bisa menimbulkan tsunami," ujarnya.

Menurut dia aktivitas letusan yang terjadi di sana adalah hal biasa. Sebuah gunung yang usianya muda, wajar mengeluarkan letusan-letusan untuk membentuk dirinya menjadi gunung yang utuh. "Sekarang meletus gitu-gitu sajalah. Pernah lebih besar dari yang kemarin juga pernah, baik-baik saja," ujarnya.

Selain itu, Surono juga menyoroti retakan yang ditemukan oleh BMKG di Gunung Anak Krakatau. Menurutnya retakan itu adalah hal biasa terjadi di atas gunung.

Kata dia, yang terpenting saat ini adalah ketepatan informasi soal potensi tsunami. Informasi tanpa kepastian, ujarnya, malah akan membuat masyarakat semakin takut dan khawatir. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X