JAKARTA, KRJOGJA.com - Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis mengimbau agar para ustaz tak mudah terprovokasi soal pilihan calon presiden-wakil presiden dalam kontestasi pemilu 2019.
"Kita sampaikan ustaz itu boleh memilih nomor satu, boleh juga tidak. Tapi jangan tergoyah karena provokasi, lalu menggunakan statement yang tidak sopan," ujar Cholil.
Menurut dia, seorang ustaz harus dapat menjadi teladan dan menahan diri dari hasutan yang kerap muncul di media sosial. Dengan cara tersebut, ia pun mengimbau agar seorang ustaz harus pula mampu menyampaikan ceramah dengan cara yang tetap santun.
"Jadi mereka harus jadi panutan, tetap konsisten, jangan sampai tergiur bahasa yang provokatif," katanya. (*)