Sistem Zonasi Timbulkan Gejolak

Photo Author
- Kamis, 29 November 2018 | 11:20 WIB

NUNUKAN, KRJOGJA.com - Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid mengatakan pemberlakuan sistem zonasi dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) maupun untuk guru masih menimbulkan gejolak.

"Sistem ini belum bisa  diterima daerah, terutama wilayah kepulauan dan perbatasan. Kebijakan ini dinilai sulit dijalankan karena terhalau letak geografis.Tahun lalu kami coba diterapkan di SMA, banyak gejolak yang muncul karena siswa kesulitan mencari sekolah di zona terdekat," kata Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid di SMP N 1 Nunukan, Kaltara ketika menerima  kunjungan tim Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan media ke SMPN 1 Nunukan, Selasa (27/11/2018).

Di Kabupaten Nunukan memiliki 19 kecamatan. Dari jumlah itu hanya dua kecamatan yang berada di Pulau Nunukan. Selebihnya berada di luar Pulau Nunukan. Bahkan ada lima kecamatan yang harus menggunakan pesawat untuk menuju Nunukan. Letak geografis yang kepulauan inilah yang membuat zonasi sulit dilakukan. 

Bupati Laura yang usianya baru 32 tahun itu juga kaget saat mengetahui zonasi tidak hanya untuk siswa tapi juga guru. Bila zonasi guru juga diberlakukan, maka  diperkirakan akan banyak sekolah yang tidak punya guru. Dia ambil contoh guru-guru di SMPN 1 ini banyak yang berasal dari Nunukan Selatan sehingga melewati batas zonasi.

"Ini akan menimbulkan gejolak di masyarakat. Makanya saya berharap ada pertimbangan khusus bagi daerah perbatasan," ucapnya.

Menurut Laura panggilan akrabnya, zonasi bisa lebih mudah diterapkan di kota besar. Sebaliknya di wilayah perbatasan, kepulauan, terpencil, dan terisolir akan menimbulkan masalah baru. (Ati)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X