JAKARTA, KRJOGJA.com - Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengingatkan seluruh elemen bangsa, bahwa inti dari peringatan Hari Pahlawan bukan semata pada kemeriahan acara atau prosesi.
"Substansi setiap peringatan Hari Pahlawan adalah menggali dan memunculkan semangat baru dalam implementasi nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari. Transformasikan semangat pahlawan menjadi keuletan dalam melaksanakan pembangunan. Transformasikan keberanian melawan penjajah menjadi inspirasi mengusir musuh bersama bangsa saat ini antara lain kemiskinan,†kata Mensos, di Jakarta, Sabtu (10/11/2018).
Menurut Mensos, seluruh rangkaian kegiatan peringatan Hari Pahlawan harus menjadi energi dan semangat baru mewarisi nilai kejuangan dan patriotisme dalam membangun bangsa Indonesia. Mengutip tema Hari Pahlawan Tahun 2019 “Semangat Pahlawan di Dadaku", Mensos memaknainya bahwa sesuai fitrah dalam diri setiap insan tertanam nilai-nilai kepahlawanan. Ini maknanya, siapapun dapat menjadi pahlawan.Â
“Setiap warga negara lndonesia tanpa kecuali dapat berinisiatif mengabdikan hari yang bermanfaat untuk kemashlahatan diri, lingkungan sekitar, bagi bangsa dan negara,†kata Mensos.
Mensos juga mengingatkan, setiap peringatan Hari Pahlawan, tidak lepas dari momen heroik pertempuran Surabaya, 10 Nopember 1945. Pertempuran 73 tahun silam itu membentuk ingatan kolektif bangsa akan keberanian, semangat pantang menyerah serta pengorbanan tanpa pamrih para pahlawan yang telah gugur mendahului kita.
“Ini menjadi momentum introspeksi diri, sampai seberapa jauh setiap komponen bangsa dapat mewarisi nilai-nilai kepahlawanan, melanjutkan perjuangan, mengisi kemerdekaan demi mencapai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sejahtera, adil dan makmur,†katanya.
Menurut Mensos, hakekatnya setiap perjuangan pasti ada hasilnya namun tidak ada kata akhir/berhenti untuk berjuang. Setiap etape perjuangan berlanjut pada etape perjuangan berikutnya sesuai tuntutan lingkungan strategis. (Ati)