JAKARTA, KRJOGJA.com - Menteri Sosial RI Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan program pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT) harus menjadikan komunitas itu tanggap bencana dan memahami upaya mitigasi sesuai dengan karakteristik wilayah masing-masing.
"Pertemuan forum pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil merupakan pertemuan yang sangat penting karena diharapkan mampu untuk bisa merespons secara cepat dan tuntas serta berkesinambungan bila mana saudara-saudara kita yang tinggal di KAT mengalami berbagai macam krisis, termasuk bencana, krisis pangan dan kejadian luar biasa," kata Agus dalam Rapat Forum Pakar dan Pokja Komunitas Adat Terpencil di Kementerian Sosial, Jakarta, Selasa (6/11).
Agus menjelaskan, mengingat negara Indonesia rentan terhadap bencana, maka seluruh masyarakat Indonesia, termasuk KAT, juga harus memahami upaya mitigasi menghadapi bencana. "Tentu kita semua di sini harus menyadari fakta itu dan kemudian kita perlu melakukan upaya-upaya, khususnya upaya yang bersifat mitigasi terhadap kemungkinan bencana yang terjadi," ujarnya.
Selain itu, Agus mengatakan pengembangan KAT harus berada di wilayah yang relatif aman dari bencana alam dan tidak boleh menempatkan komunitas di titik rawan bencana. "Titik-titik itu bisa kita pelajari. Untuk pengembangan komunitas KAT ini harus dilakukan di wilayah yang relatif aman dari bencana," pungkasnya.
Mengingat negara Indonesia rentan terhadap bencana, maka Agus mengatakan seluruh masyarakat Indonesia termasuk KAT juga harus memahami upaya mitigasi menghadapi bencana."Tentu kita semua di sini harus menyadari fakta itu dan kemudian kita perlu melakukan upaya-upaya khususnya upaya yang bersifat mitigasi terhadap kemungkinan bencana yang terjadi," ujarnya. (Ati)