KUPANG, KRJOGJA.com - Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (Dirjen PDT) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Samsul Widodo membuka acara Rapat Koordinasi Peningkatan Pendidikan dan Kesehatan dalam Percepatan Pengentasan Daerah Tertinggal di Kupang, Jumat (28/09/2018). Tema dalam rapat ini yakni‘Strategi Pemerataan Pelayanan Kesehatan dan Pendidikan Daerah Tertinggal melalui Aplikasi Sehati TeleCTG dan Halohola’.
Samsul mengatakan, alat ini dapat digunakan sebagai solusi metode pembelajaran pendidikan dan kesehatan di wilayah remote dan terbatas jaringan internet. “Program ini terinspirasi dari program kirim budi yang dikampanyekan oleh Najeela Shihab dengan mengirimkan flashdisk untuk masyarakat daerah terpencil,†katanya.
Sehati TeleCTG merupakan aplikasi kesehatan maternal bagi bidan dan ibu hamil untuk monitoring dan diagnostik kondisi kesehatan janin. Sedangkan Halohola sebagai mini server yang menyiarkan sinyal wifi untuk mengirimkan konten digital edukatif ke device/gadget.
Dalam kesempatan itu, Bupati Kupang menyambut baik pengenalan inovasi ini. Ia menilai dengan aplikasi tersebut akan dapat memudahkan proses pembelajaran dan meningkatkan akses menuju pelayanan kesehatan, mengingat distribusi tenaga kesehatan sangat minim, satu kabupaten hanya memiliki satu dokter spesialis. (Ati)