LOMBOK, KRJOGJA.com - Data Dinas Kesehatan Provinsi NTB menyebutkan sebanyak 240 korban terdampak gempa di Lombok memerlukan penanganan tim fisioterapis. Untuk itu, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) - LazisMu sudah menurunkan Tim Fioterapis. Mereka terdiri dari 5 orang Fisioterapis dari Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta yang didipimpin Azimatul Aliyah SFtr, Fisioterapis Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul.Â
Relawan MDMC Budi Santoso SPsi, Selasa (21/8/2018) mengemukakan, Tim Fisioterapis telah mempersiapkan kebutuhan untuk memudahkan asesmen. “Dari data yang diperoleh sebelum pemberangkatan, Tim Fisioterapis telah melakukan persiapan untuk asesmen. Sehingga, harapannya tidak ada kegagapan dalan melakukan asesmen,†kata Budi kepada KRJogja.com.
Selain itu, Tim Fisioterapis juga membawa alat-alat kesehatan untuk menunjang pada saat asesmen. Sementara itu, asesmen yang dilakukan Tim Fisioterapis Relawan MDMC adalah rehabilitasi terhadap pasien pascaoperasi dikarenakan fraktur (red: patah tulang) akibat bencana gempa, pemulihan terhadap otot dan persendian yuang mengalami tegang.
Menurut Azimatul, Tim Fisoterapis akan melatih otot, persendian, dan tulang yang mengalami gangguan pascagempa. “Pasien nantinya kami latih dengan diberi alat bantu untuk mengembalikan fungsi otot, tulang dan persendian seperti semula,†ungkapnya.
Tindakan pemulihan tersebut akan dilakukan menjadi tiga tahapan. Pada saat pascaoperasi dengan membantu gerak tubuh untuk melakukan fungsinya, latihan dari gerak persendian agar tulang – tulangnya tidak kontraktur. Juga melakukan monitoring pasca tindakan. (Fsy)