Festival HAM 2018 Digelar November

Photo Author
- Sabtu, 11 Agustus 2018 | 15:05 WIB

JAKARTA, KRJOGJA.com – Inovasi terus dilakukan pemerintah Indonesia dalam mensosialisasikan Hak Asasi Manusia (HAM). Demi menumbuhkan kesadaran masyarakat, Festival HAM 2018 siap dirilis 13-15 November 2018. Harapannya masyarakat tetap merawat keberagaman dan menumbuhkan sikap toleransi.

 

“Saat ini memang dibutuhkan pengembangan metode atau model yang menarik untuk mempromosikan HAM. Festival HAM ini memiliki fungsi strategis. Ada banyak input yang bisa didapatkan dari festival ini,” ungkap Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, kemarin.

 

Festival HAM 2018 akan digelar di Wonosobo, Jawa Tengah, mulai 13-15 November 2018. Festival HAM ini menjadi rangkaian peringatan HAM. Temanya ‘Merawat Keragaman, Memupuk Solidaritas Menuju Indonesia yang Inklusif dan Berkeadilan’. Moeldoko menambahkan, kegiatan ini sangat ideal untuk menjawab kebutuhan saat ini.

 

“Kegiatan ini sangat bagus. Hal ini sesuai dengan kebutuhan dan kondisi faktual negeri ini. Kami harap masyarakat terinspirasi dan kembali merawat keberagaman yang dimiliki oleh Indonesia,” lanjutnya.

 

Seiring desakan arus modernisasi, sikap intoleransi saat ini sudah mengancam keberagaman. Kondisi menjadi rumit lantaran isu paham radikalisme juga berkembang. Tapi, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk meredam berbagai persoalan yang mengancam sendi bangsa. Moeldoko menjelaskan, Festival HAM akan semakin membantu Indonesia menjawab persoalan-persoalannya.

 

“Festival ini memiliki spirit luar biasa melalui temanya. Kami yakin festival ini menjadi salah satu cara untuk menjawab persoalan di Indonesia. Setelah festival ini digelar sikap eksklusivitas akan turun. Lalu, ujaran kebencian berdasarkan SARA serta pandangan politik akan terkikis. Masyarakat akan kembali menghormati satu sama lainnya,” jelas Moeldoko lagi.

 

Kreativitas dan inovasi ini dibutuhkan untuk merawat keberagaman demi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebab, penyampaian sosialisasi yang dikemas unik dan menarik akan lebih cepat direspon dan diserap oleh masyakarat. “Penyesuaian cara peyampaian sosialisasi harus terus dilakukan agar jadi menarik. Kalau menarik, masyarakat pasti tertarik dan mau mengikutinya,” tuturnya lagi. (Fon)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X