LOMBOK, KRJOGJA.com - Hingga Kamis 9 Agustus 2018 dini hari waktu setempat, Foreign Visitor Help Desk (FVHD) Kemlu RI untuk Gempa Lombok masih terus menerima laporan dari Perwakilan Asing maupun wisatawan asing mengenai masih adanya WNA yang membutuhkan evakuasi dari tiga Gili, khususnya Gili Meno.
Merespons laporan tersebut, pada Kamis siang, tim gabungan antara FVHD Kemlu dan Basarnas memutuskan untuk kembali melakukan penyisiran ke tiga Gili untuk membantu warga asing terdampak gempa Lombok.
"Setelah membahas laporan yang masuk bersama Direktur Operasi Basarnas, Kemlu dan Basarnas putuskan untuk melakukan wrap up rescue ke tiga Gili", ujar Jean Annes, mantan Konjen RI Ho Chi Minh City yang memimpin tim ke-2 FVHD Kemlu di Lombok, melalui keterangan tertulis, Kamis (9/8/2018) petang.
Dari kunjungan ke tiga Gili tersebut, telah berhasil dievakuasi sekitar 70 WNA. Mereka berasal dari 19 negara yang berbeda.
Selain itu, tim juga mendata 46 WNA yang memutuskan tetap tinggal di tiga Gili karena memiliki properti di tempat tersebut (villa, restauran, cafe dan lain-lain).
Mereka berasal dari Inggris (21), Australia (4), Swedia(3), Perancis(3), Amerika(2), Belanda(2), Jerman(2) serta dari Polandia, Finlandia, Austria, Tiongkok, Kanada, Spanyol, Afrika Selatan, Ukraina dan Rusia masing-masing 1 orang.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Polri. Karena itu Polri telah mengirimkan personilnya ke 3 Gili untuk memastikan keamanan masyarakat dan keamanan properti yang ditinggalkan pemiliknya", imbuh Jean Annes.(*)