JAKARTA, KRJOGJA.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan jumlah kerugian akibat gempa yang mengguncang Nusa Tenggara Barat sebesar Rp 1 triliun. Namun, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho belum menjelaskan secara rinci kerugian akibat gempa berkuatan 7 SR.
"Kerugian sementara dari gempa yang 6,4 SR Juli kemarin sebesar Rp414 miliar. Apalagi gempa yang sekarang lebih besar bisa bertambah sampai Rp 1 triliun," kata Sutopo, Senin (06/08/2018).
Sutopo menjelaskan untuk menghitung jumlah kerugian dari sebuah bencana memerlukan metode. Metode yang digunakan mengacu pada lima sektor, yaitu pemukiman, infrastruktur, ekonomi produtif, sosial budaya, dan lintas sektor.
Setelah mendapatkan jumlah pasti dari kerugian tersebut, maka pemerintah pusat beserta BNPB akan mendampingi dan membantu pemerintah daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat hingga perbaikan infrastuktur selesai. "Tapi untuk saat ini kita sekarang fokus penanganan darurat," kata Sutopo.
Hingga kini, BNPB masih fokus pada periode kritis untuk penanganan darurat. BNPB juga masih fokus kepada pemenuhan dasar kebutuhan logistik bagi para pengungsi. Sutopo mengatakan BNPB akan membuka pos nasional di Lapangan Supersemar, Kabupaten Lombok Utara. (*)