Kampung Rinca dan Liang Ndara Tampil di Bimtek Wisata Sejarah

Photo Author
- Selasa, 24 Juli 2018 | 06:51 WIB

LABUAN BAJO, KRJOGJA.com -  Dua potensi wisata di destinasi Liang Ndara dan Kampung Rinca di Labuan Bajo dalam acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Wisata Sejarah dan Warisan Budaya di NTT 23 hingga 24 Juli 2018, kemarin. 

Kegiatan yang diinisiasi oleh Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Asisten Deputi Pengembangan Wisata Budaya Kemenpar ini menggali di dua destinasi tersebut agar terus meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan lama tinggal wisatawan. 

"Ini kontennya sangat menarik. Karena kami dipacu untuk menggali potensi wisata sejarah dan warisan budaya yang ada dua destinasi tersebut. Ini membuat kami berusaha terus memberikan yang terbaik bagi wisatawan, bukan hanya menyajikan wisata alam kami saja, namun juga dibingkai dengan sejarah dan budayanya,"ujar Getrudis Naus salah satu Owner Getrudis Tours and Travel Labuan Bajo, salah satu peserta Bimtek.

Getrudis menilai, dengan Bimtek ini nantinya memacu para pelaku pariwisata di Labuan Bajo untuk terus berinovasi. "Memacu kita untuk lebih kreatif. Terima kasih Kemenpar untuk terus memberikan ilmu dan strategi pada kami para pelaku pariwisata di daerah,"katanya. Seperti diketahui, Labuan Bajo masuk ke dalam 10 destinasi prioritas nasional yang ditetapkan pemerintah.

Dalam acara tersebut memang Kemenpar menyajikan pembicara-pembicara yang kompeten. Dengan dipimpin langsung oleh Anggota Tim Percepatan Pengembangan Wisata Sejarah Religi Seni Tradisi dan Budaya Agni Malagina para peserta diajak langsung terjun ke dua destinasi yang menjadi contoh di event tersebut.

Kata Agni, inti dari pelaksanaan Bimtek ini adalah memberi penyegaran pada pelaku pariwisata yang telah bergelut lama di Labuan Bajo tentang pentingnya membuat produk pariwisata budaya dan sejarah.

Produk tersebut harus solid untuk mendukung wisata alam Labuan Bajo yang telah mendunia sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna dengan nilai-nilai budaya pada para pengunjung atau wisatawan. 

"Nah, kami menentukan dua destinasi tersebut sebagai bahan observasi apakah keduanya mampu menjadi bagian dari produk wisata sejarah dan budaya yang solid di Labuan Bajo. Karena setelah akhir kunjungan peserta diwajibkan memberikan refleksi di dua destinasi tersebut sebagai bentuk umpan balik terhadap dua pengelola destinasi tersebut,"kata Agni.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X