JERMAN harus rela absen di fase knockout Piala Dunia tahun ini. Meski tampil menawan di kualifikasi dan disebut kesebelasan yang sempurna karena memiliki punggawa yang berkualitas, hal tersebut tidak cukup kuat untuk membawa Der Panser untuk meraup kesuksesan di Rusia.
Di babak penyisihan grup, Jerman hanya mampu menang sekali dari Swedia, itupun dengan skor tipis 2-1. Kontra Meksiko dan Korea Selatan, Manuel Neuer harus memungut bola tiga kali dari sarangnya yang sebabkan kekalahan untuk tim. Hasil akhir ini membuat Jerman menduduki posisi buncit klasemen grup F.
Nah, terseok-seoknya Der Panser di babak grup setelah sebelumnya menjadi jawara ini dikait-kaitkan masyarakat dunia dengan mitos 'kutukan juara bertahan'. Pasalnya, dalam kurun waktu 12 tahun terakhir, para juara Piala Dunia harus merasakan pahitnya kegagalan di pesta bola tersebut 4 tahun setelahnya.
Piala Dunia 2006 menjadi milik Italia setelah kandaskan Perancis dengan menang penalti 5-3 setelah hanya bermain imbang 1-1 hingga extra time. Nasib, Italia hanya menjadi juru kunci di Piala Dunia 2010 karena kalah bersaing dengan Paraguay, Slovakia dan Selandia Baru pada WorldCup di Afrika 2010.
Begitu pula dengan Spanyol. Rebut gelar juara dari Belanda dengan skor 0-1 di partai puncak Piala Dunia 2010, La Furia Roja harus pulang lebih dulu usai gagal di Brazil 2014. Meski menang atas Australia, Sergio Ramos dkk harus bertekuk lutut dari Chile dan Belanda yang membuat gagal lolos ke babak gugur karena hanya menempati posisi ketiga di klasemen grup.
Jerman yang 4 tahun silam berhasil kalahkan Argentina dengan skor tipis 1-0, juga harus rasakan pedihnya tersisih dari babak grup Piala Dunia tahun ini. Meski sebenarnya, Jerman bisa lolos ke babak gugur karena sudah menabung 3 poin dengan kalahkan Swedia. Tapi tanpa disangka, Korea Selatan berikan kejutan di laga pamungkas Jerman dengan ceploskan 2 gol ke sarang Neuer dan hancurkan mimpi indah anak asuh Joachim Loew itu.
Sudah tiga negara unggulan yang menjadi korban setelah raih gelar juara di Piala Dunia sebelumnya. Benarkah ini kutukan, atau hanya kebetulan semata? Yang jelas semua sudah terjadi. Kita nantikan saja kelanjutannya! (Mutiara Kurnia)